Seratus Empat Puluh

116 7 3
                                    

Shasha masih tertidur nyenyak di dalam delapan tubuh suaminya ya bagaimana tak kelelahan semalam bukan hanya sekali suaminya itu meminta jatah miliknya dan jam setengah 3 pagi baru tidur padahal itu di rumah sang mertua .

Lihat saja sekujur tubuhnya terdapat banyak sekali tanda kepemikan suaminya.

Shasha tidur yang sudah nyenyak memakai Daster tanpa lengan itu pun suaminya yang membersihkan tubuhnya sedangkan ia sendiri sudah pulas.

Darsono sendiri merasa ama bahagia bagimana tidak setelah sekian lama dirinya menginginkan sang istri dan kali ini saat ibunya sakit membawa berkah untuk dirinya.

Matahari sudah terik dan Shasha mulai membuka matanya dan pemandangan pertama kali yang membuat ia shock adalah sang suami tuanya itu masih tidur dengan posisi tengkurap bahkan hanya memakai boxer saja yang hanya menutupi aset nya.

Shasha berusaha melepas lengan sang suami dan akhirnya berhasil saat membuka selimut ia shock melihat badannya ada bercak merah keungu-ungguan dan itu sangat banyak.

Namun ia sudah memakai Daster tanpa lengan saat itu juga tenggorikannya haus karena ia mengingat bila semalam suaminya sudah memiliki dirinya secara utuh .

Ia langsung mengambil botol air minum yang ada di malas dan minum hingga tandas .

"Ternyata aku sudah menyerahkan milik ku seutuhnya pada Pakde .
Semoga saja ini awal yang baik untuk hubungan ini,mungkin ini juga sudah jalannya.
Tapi maaf Pakde bila pakdhe berkhianat memiliki seseorang di luar sana,dan menghancurkan diriku sejak itu pula jangan berharap aku akan kembali disisimu"ucap Shasha tegas dab setelah itu ia berniat bangun karena waktu sudah menunjukkan pukul 09.30.

Baru menurunkan kakinya dari atas ranjang rasanya sudah sangat tak nyaman.

"Ahhh....aduhhh sakit banget"

Shasha merasa kesakitan yang amat luar biasa di pangkal pahanya. Bahkan un tu k berdiri saja rasanya kaki-kaki milik Shasha sudah seperti jelly .

"Ya allah dek kenapa?"tanya Darsono yang kaget sewaktu Shasha jatuh kembali ke ranjang.

"Kakiku ndak kuat mas buat berdiri, dan ini juga sangat sakit cuma buat gerak.
Sudah siang malu mas sama Ibu dan Bapak. "Ucap Shasha sambil keramas kuat bantal di belakangnya.

Darsono langsung mendekat dan menaruh kaki sang istri di aras ranjang .

Dengan cepat Darsono mengangkat tinggi daster sang istri dan membuka ******* milik Shasha dan ja dapat melihat ladang sang istri memerah dan dapat dilihat jelas bila ada bekas robekan.

"Mas sudah jangan aku malu ."

"Mas suami mu nduk jangan malu sebentar mas siapkan air panas dulu dek nanti mas obati.
Maaf sayang buat mu kesakitan "

"Sudah tak apa mas"setelah itu Darsono menyiapkan air panas dan selanjutnya ia membawa istrinya ke kamar mandi bahkan tanpa bersabar ia merobek daster sang istri.

Ia juga dengan sabar dan telaten memandikan istrinya walaupun dapat ia rasakan miliknya mulai membesar di sana .

"Dek mas pengen goyang lagi boleh?sesak dek di sana pengen ada yang mendesak owkgwn di keluarkan dek "

Ucap Darsono yang memang sudah tak tahan dan bergetar. Shasha melihat ke arah suaminya ya g ternyata sudah di keluarkan dari boxer dan benar-benar amat besar.

"Boleh ya dek tak usah pakai ladang pakai mulut juga boleh asal keluar dek . Rasanya benar -benar ngilu dek"pinta Darsono dan akhirnya Shasha mau .

Dengan sigap Darsono menjejakkan miliknya ke arah mulut sang istri .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang