Enam Puluh Satu

225 16 0
                                    


Hubungan Adit dan Kayla masih dingin-dingin saja dan Kayla masih tinggal di kediaman Hendrawan sedangkan Adit ia masih sering berkunjung kerumah Hendrawan.

Malam ini Adit menginap di kediaman Hendrawan bersama Abi tentunya Kayla masih mau menyiapkan keperluan Adit yang hendak menginap di kediaman Hendrawan bukan aapa-apa ia hanya tak mau Hendrawan sampai mengetahui masalahnya dengan Adit di saat yang belum tepat .


"Kamu bisa tidur di kamar ini dengan Abi, aku akan tidur di kamar Shasha."ucap Kayla singkat dan pergi begitu saja dari kamar setelah menidurkan Abi.

Adit hanya menatap nanar kepergian sang istri. Tapi ia juga berpikir itu juga akibat kesalahannya sendiri. Ia berpikir kenapa penyesalan datang terakhir.

"Sebegitu terlukanya dek kamu sama mas sampai bicara sama mas dengin seperti itu dek"ucap Adit sambil memegang pangkal hidungnya.

Di dalam kamar Shasha Kayla sedang berkutat dengan laptop milik Shasha. Ia membaca e-mail yang beberapa hari lalu ia kirimkan dan saat ini ia merasa bahagia karena ia di terima dan akan mulai bekerja setelah lebaran nanti .


"Alhamdulillah, kalau begini aku bisa tenang aku akan memulai menata hidupku masalah Mas Adit dan rumah tangga ku ini biarkan aku mengikuti alurnya."ucap Kayla dan ia juga langsung mematikan laptop milik Shasha setelah itu ia memilih tidur dari pada memikirkan hubungannya dengan Adit yang tentunya akan membuat dia sangay terluka sebisa mungkin ia terus berusaha bahagia .

🌼🌼🌼




Shasha sedang menemani Satya di rumah sakit ia tanpa mengeluh dan terus merawat sang kakak dengan tulus.
ia menatap iba ke arah sang kakak yang masih belum bisa pulang.

"Maaf ya dek gara-gara mas kamu harus menikmati malam  di rumah sakit nemenin mas dek "ucap Satya merasa tak enak hati.

"Ndak apa -apa mas sudah yang terpenting kamu cepet sembuh mas, mudah-mudahan ndak sampai 6 bulan mas sudah sembuh. Ini nanti kalau udah boleh pulang mas mau pulang ke mana? Ke rumah Ayah apa ke rumah dinas mas?"ucap Shasha pada Satya.

"Komandan mas belum kesini toh dek?
Kalau mas dapat cuti karena sakit nanti mas pengennya di rumah Bapak saja dek kasihan kalau kamu harus bolak -balik"ucap  Satya pasa Shasha yang sedang mengupas jeruk untuk Satya.

"Belum mas,aku ngikut mas maunya dimana, Ayah sama Bunda belum bisa pulang mas dan mungkin lebaran tahun ini kita berkumpulnya setelah lebaran.
Oh iya tadi mas Vian WhatsApp aku mas dia sebentar lagi sampai sini sama Papi,nanti mereka bakal nginep sini kalau Mami dan Rayuan nginep di hotel di jaga sama tangan kanan Mas Vian. "Jelas Shasha dan Satya mengangguk.

Shasha telaten menyuapi buah jeruk pada Satya dan juga beberapa buah lainnya seperti apel dan juga buah naga.

"Aku ke kamar mandi dulu mas"pamit Shasha dan Satya pun mengangguk.

Setelah Shasha pergi Satya termenung memikirkan sang ade kedatangannya itu bukan apa-apa dia beruntung memiliki adek seperti Shasha yang bisa di andalan, bisa juga Kayla tapi mengingat Kayla sudah punya suami otomatis sudah berbeda, apalagi Satya sendiri belum mengenal dekat sang adek ipar tapi dia sudah menyelidiki Adit.



Tak lama Shasha kembali dari kamar mandi ia duduk kembali di dekat Satya.


" Kayla Ndak kesini toh dek ?"tanya Satya dan itu membuat fokus Shasha yang sedang membenarkan selimut Satya terhenti .

"Aku Ndak ngasih tahu mbak Kayla mas kalau mas di rumah sakit aku cuma bilang kalah aku ke rumah dinas mas nunggu mas yang baru sakit"jelas Shasha ia juga tahu kalau hubungan rumah tangga Kayla sedang tidak baik-baik saja .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang