Seratus Tiga Puluh Enam

93 10 2
                                    

Kehidupan Shasha pun juga sudah berubah walaupun ia masih seperti dulu tapi perempuan muda berstatus istri dari seorang perwira TNI tapi tak  membuat Shasha berubah.

Sama seperti halnya sekarang ia  di jam-jam malam seperti ini sedang sibuk dengan laptopnya  perempuan berambut panjang memakai piyama warna cream tersebut  belum mengantuk padahal sejak tadi suaminya sudah menyuruh untuk tidur karena Darsono jatah ronda malam .

Shasha berhenti sejenak lalu ia
Berjalan ke dapur mengambil susu kotak rasa Vanila dan mengambil cemilan yang ia buat yaitu brokoli crispy dan puding buah lalu ia membawanya ke depan laptop kembali .

Hingga bunyi ponselnya berdering tertera nama Hany di sana ia sedikit heran kenapa Hany telfon malam-malam lalu ia mengangkat panggilan tersebut.

"Assa...."belum selesai mengucapkan salamnya suara tangisan Hany terdengar di telinga Shasha dengan sangat jelas.

"Hiks....hiks.....hiksss Beb hiks.....hiks...."

"Kamu kenapa Han?"

Shasha tentu tahu Hany sama seperti dirinya kalau tak benar-benar amat terluka tak mungkin sampai menangis.

"Hiks....hikss.. tolong hubungi Bang Ludes aku mohon hiks....hiks.."pinta Hany setelah itu ponsel Hany tiba-tiba mati .

Shasha langsung mencoba menelfon Putra tapi berulang kali tak bisa ,tak biasanya Putra seperti ini sejak dulu sampai sekarang Shasha menikah semisal ia hanya miscall saja pun Putra langsung cepat tanggap .

Shasha tak kehabisan akal ia langsung menghubungi seseorang dan mengecek keadaan Ludra.

Ternyata Ludra sakit dan ia ada di apartemennya tapi sekarang sudah di tangani.

"Kamu sakit kok ndak kerumah sakit toh Bang,ini udah jam setengah 12 Lebih 10 menit  tadi
Hany Teflon aku nangis-nangis "omel Shasha.

"Maaf dek,mas bener-bener merasa sakit sekarang dek .Nanti biar mas telfon Hany, kamu ndak istirahat toh dek udah malem loh disana"

"Ya sudah "ucap Shasha setelah itu Shasha mematikan ponselnya dan ia melanjutkan pekerjaannya
Sebenarnya ia tahu kalau suaminya mengawasi dirinya sambil bersandar dan melipat kedua tangga nya di depan pintu kamar tapi Shasha tak merasa melakukan kesalahan fatal hanya cuek .

Setelah selesai Shasha ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu ia ke dapur mengambil minum karena suaminya juga sudah tak ada di sana.

Darsono menata tak Shasha setelah kembali dari dapur dan Shasha sendiri hanya diam.

"Bagus yo kamu dek tengah mal begini kamu telfonan sama laki-laki lain sedangkan kamu tahu kamu ini istriku "ucap Darsono dengan nada sedikit keras.

"Ndak usah pakai ngegas bisa toh,aku loh masih dengar ini udah malem tak patut di dengar tetangga.
Sini tak jelasin semuanya sam duduk "pinta Shasha sambil berjalan ia memegang lengan suaminya.

"Duduk dulu ,minum ini air putih anget habis itu tak jelasin"ucap Shasha dengan nada lembut 

Ya Segarang apapun Shasha dia tetap selalu memiliki sisi lembut.

Darsono menurut dan Shasha menjelaskan semuanya apa yang terjadi secara perlahan .

"Tadi jam 11 an aku masih repot,Hany telfon  sambil nangis-nangis dia telfon sambil bilang bang Ludra trs pas mau tak tanya ponselnya mati .

Dan ini tadi aku tahu kok Mas lihat tapi aku diem dan ini aku jelasin.

Aku loh udah nerima pernikahan ini tapi tolong jangan pernah berpikir aku yang bukan-bukan.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang