Enam Puluh Tiga

219 21 4
                                    

Adit datang kerumah Hendrawan tapi di sana pintu pagar masih terkunci rapat dan akhirnya ia memilih menunggu Kayla bersama dengan Abi di dalam mobil.

Sudah hampir 20 menit tapi ia tak melihat Hendrawan akan datang, dan rencananya ia hari ini akan sungkem kepada Hendrawan ia juga berencana mengajak Kayla pulang ke rumah sang Ibu.

Karena ia juga mendapat kabar kalau mertuanya tak ada di rumah. Entah nanti Kayla sendiri mau atau tidak yang penting ia berusaha terlebih dulu. Karena ia yakin  usaha tak akan berujung sia-sia .

Dan tak lama ia melihat Hendrawan dan yang lain datang,ia juga sedikit terbelalak melihat kakak iparnya berada di kursi roda.

Ia langsung turun dan Hendrawan pun juga langsung mengajak Adit untuk masuk ke dalam rumah.

"Istirahat dulu nanti makan lagi bareng -bareng di sini tadi adek mu masak bakmie Toprak,biar kuahnya di panasi dulu "seru Hendrawan saat semua sudah masuk ke dalam rumah.

Hendrawan masuk ke kamar terlebih dahulu di ikuti oleh Sheila dari belakang.

Satya sendiri di bantu oleh Shasha menuju kamar tamu yang hanya berdampingan dengan kamar Shasha, tapi di rumah itu kamar yang paling luas memang milik Shasha karena itu dulu sebenarnya bukan kamar tapi rencananya mau jadi ruang tamu tapi tak jadi dan berpindah jadi kamar Shasha. Setelah mengantar Satya Shasha menuju kamarnya menyimpan mukena miliknya lalu ia menuju ke dapur untuk memanaskan makanan.




Kayla sendiri memilih berjalan terlebih dulu menuju kamar miliknya btanpa menghiraukan Adit dan Abi.

Di dalam kamar Kayla menyimpan mukena dan ia juga mengambil beberapa amplop berbentuk kelinci untuk ia berikan pada Abi. Mau bagaimana pun itu tradisi yang selalu ia lakukan dulu sebelum menikah ia hanya memberikan Amplop pada keponakannya dan amplop berwarna biru yang selalu ia berikan pada Shasha.

Ia menuju ke Abi yang tengah duduk di kursi bersama Adit.
Abi yang melihat sang Mama pun langsung berlari memeluk Kayla ia sangat rindu dengan Kayla tapi keadaan orang tuanya yang membuat ia baru bertemu lagi dengan Kayla sekarang.

"Hiks... Hiks.... Mamah Abi kangen sama Mama, Abi janji Ndak akan nakal tapi Mama nanti pulang sama Abi ya . Abi Ndak mau pulang kalau Mamah ndak pulang"ucap Abi sambil menanggis sesenggukan.

Hati Kayla tentu tercubit mendengar permintaan anak sambungnya itu.
Kayla memejamkan matanya sebelum menjawab pertanyaan Abi.

"Sayangnya Mamah ndak boleh nanggis apalagi udah besar sebentar lagi sudah mau TK Besar malu kalau masih nanggis, hapus dulu air matanya Sayang "pinta Kayla dan dengan sigap  Kayla membantu menghapus air mata Abi.

"Nah kalau gini kan anak Mamah ganteng, karena Mas Abi udah Ndak nangis lagi Mamah kasih sesuatu buat Mas"ucap Kayla sambil memberikan amplop tadi pada Abi dan Abi pun tersenyum bahagia.

"Makasih Mamah, Mamah selalu terbaik buat aku "ucap Abi sambil memeluk tubuh Kayla dengan erat dan Kayla membalasnya.

Dan itu semua juga tak lepas dari pandangan Adit dan tatapan mata Kayla bertemu dengan manik mata Adit tapi buru-buru Kayla membuang muka .

"Yasudah Abi main dulu disini apa nonton tv dulu di ruang tengah ya nak, Mamah mau bantu Bunda Shasha dulu amplopnya di simpan di kamar Mamah dulu aja nanti baru kesini lagi  "pinta Kayla dan di angguki oleh Abi setelah itu bocah itu berlari menuju kamar Kayla.

Kayla hendak pergi ke dapur membantu sang adek namun ia langsung di tarik oleh Adit dan di peluk erat oleh Adit.

Kayla memang tak memberontak mau bagaimana pun Adit tetap suaminya sebelum ada kata cerai, tapi ia hanya diam saja saat tubuhnya di peluk oleh Adit.

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang