Delapan puluh.

144 9 0
                                    

PLAKKKKKKKKK

"APA SAJA KERJA KAMU ARHAM!SAMPAI RUMAH PAPI BISA KECOLONGAN ADA MATA-MATA!
GARA-GARA KAMU AKU KENA MARAH VIAN! "Bentak Khaleed kakak pertama Arham .

Tring.....Ting...Ting ...

Ponsel Khaleed pun berbunyi dan ia langsung mengangkat pnggilan telfon tersebut.

"...."

"Bawa dia ke markas, paksa dia untuk bicara "

"....."

"HM"

Khaleed memasuka. Ponselnya kesaku jas hitam yang telah ia pakai lalu ia kembali menatap tajam Arham .

"Tikus sudah ketemu tugas kamu jemput sepupu Vian antar dia ke rumah Alexa "ucap Khaleed tegas.

"Baik kak"

"HM"

Setelah itu Arham menuju tempat Milla dan Kayla berada sampai di kediaman Mr. Aslan tapi yang .menyambut adalah Liam.

"Mereka baru tidur sekitar 20 menit yang lalu bang biarkan mereka tidur aku jamin tidak akan terjadi apa - apa ,lebih baik Abang obati luka Abang "ucap Liam dengan sopan.

"Ngalamat bonyok lagi ini muka ku , ya sudah biar mereka berdua tidur. Terpaksa malam ini aku menginap di rumah mu Liam"ucap Arham sopan .

"Tak masalah Bang, abang sudah aku anggap sebagai Abang ku sendiri ."ucap Liam .

"Thanks Liam ."ucap Arham .

"Sama-sama bang, lebih baik Abang tidur bersama ku di kamar sambil kita bicara dan mengobati luka Abang "ucap Liam dan Arham pun mengangguk .

Mereka berdua menuju kamar di  lantai 2 karena lantai paling atas adalah kuasa sang Daddy.

Ceklek

Liam membuka pintu kamarnya tak lupa ia mempersilahkan Arham masuk .

"Ayo bang masuk "ucap Liam dan Arham pun mengangguk.

Liam menuju ke tempat menyimpan kotak obat sedangkan Arham memilih duduk di sofa

Liam datang dan membantu mengobati luka Arham  mereka melakukan itu sambil berbicara .

"Kakak Abang sama seperti dulu tetap sadis kalau marah, tapi bukannya Kak Khaleed masih di luar kota ya" ucap Liam .

"Kamu pasti tahu bagaimana kerasnya Bang Vian. Sampai sekarang belum ada yang meluluhkan sikap nya yang seperti singa. "ucap Arham .

"Mereka sama-sama keras apalagi bang Vian memang terkenal sangat -sangat kejam . Apakah semua sudah beres bang ?"tanya Liam pada Arham .

" Besuk pagi pasti masalah clear dan aku pastikan Kak Khaleed berhasil menyelesaikan masalah ini . Bagaimana kabar mu Liam ?"tanya Arham Menganti topik

"Ya sudah kalau sudah selesai bang.  Ya seperti ini aku bang hidup seperti tidak punya orang tua .Abang tahu sendiri Daddy ku tak pernah ada di rumah sulit sekali kalau pun hanya ingin bertemu dengan beliau . Terkadang aku pengen Bang jadi bayi lagi agar Daddy ku ada waktu buat ku "keluh Liam .

"Sabar kamu pasti tahu Daddy mu itu sibuk juga untuk dirimu sudah sejak usia 1 tahun Daddy mu merawat mu sendiri tanpa bantuan siapapun  setelah Mommy mu meninggalkan mu dan memilih pergi bersama orang lain ."ucap Arham sambil menepuk bahu Liam .

"Pergilah sesekali ke rumah Papi ku Liam kalau Mami tahu kamu kesana dia pasti akan sangat suka. "Ucap Arham dan Liam pun mengangguk.

"Sebentar aku ambilkan piyama untuk Abang. "ucap Liam  lalu ia memilih menuju lemari untuk mengambil piyama buat Arham .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang