Tujuh Puluh Tujuh

182 13 1
                                    


Kayla dan Erlan sudah sampai di Negara I di sana mereka langsung di jemput oleh orang suruhan Kerabat Vian. Dan mereka menuju ke Mension salah satu kerabat Vian karena Erlan sendiri juga kenal betul dengan salah satu anak kerabat Vian tersebut karena dulu Merek teman satu kampus dan sebentar lagi akan menikah.

Mereka berdua sampai di sebuah Mension yang sangat mewah. Kayla sendiri menatap takjub dengan apa yang ia lihat.

"Tuan dan nona mari ikut saya, Tuan Gerald dan nyonya Deva beserta keluarga sudah menunggu di ruang tamu "ucap laki-laki memakai jas berwarna hitam.

Kayla dan Erlan pun mengangguk dan mengikuti langkah kaki laki- laki tadi dan akhirnya mereka sampai di ruang keluarga milik kediaman kerabat Vian.

"Akhirnya kalian berdua datang sudah dari tadi aunty nunggu kalian "ucap Deva kerabat Vian dari pihak sang ibu.

"Maaf nyonya berhubung tuan Erlan dan nona Kayla sudah sampai disini saya undur diri untuk ke depan "ucap salah satu orang kepercayaan Gerald.

Deva mengangguk, Kayla yang melihat itu langsung mengucapkan terimakasih terlebih dahulu.

"Makasih Bang "ucap Kayla dan orang tadi mengangguk patuh.

"Ayo kalian duduk dulu"ucap Dev dan Kayla pun mengangguk termasuk juga Erlan pun setuju.

"Bagaimana perjalanan kalian apakah menyenangkan ?"tanya Dev penasaran.

"Tentu Tante sangat menyenangkan "ucap Erlan dengan nada semangat mengingat tadi Kayla duduk di sampingnya membuat dia bahagia.

"Lalu bagaimana dengan mu Kayla ?"tanya Deva pada Kayla.

"Em ...em ... Itu Aunty maaf Kayla Ndak tahu tadi Kayla hanya tidur di Pesawat karena Kayla memiliki masalah dengan berpergian. "Ucap Kayla dengan nada kikuk.

Deva sampai tak percaya dengan ucapan Kayla.

"Yang benar kamu Kayla ? Anak muda sepertimu loh ini masak punya masalah tentang berpergian. "ucap Deva masih tak percaya dan Kayla hanya mengangguk. Menurut Kayla itu tak menjadi masalah dia tak perduli orang lain menuai dirinya apa.

"Oh ya sampai lupa untuk mengenalkan diri. Nama aunty Deva kerabat jauh Vian dan ini suami aunty Gerald ,dan juga tiga anak-anak aunty .
Yang duduk di pojok di itu namanya Arham  nak Erlan pasti udah kenal kan ya kan kalian teman satu kampus dulu satu fakultas malahan. "

Erlan yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengangguk Arham mengangguk juga dan tersenyum manis ke arah Kayla dan  yang di sebelahnya itu adiknya Arham namanya Ermilla  anak aunty ada tiga kayla tapi yang satu belum pulang masih perjalanan bisnis. "ucap Deva Kayla pun mengangguk.

"Ndak nyangka saya Bang Hadi punya anak perempuan cantik seperti ini "ucap Gerald.

Kayla hanya tersenyum simpul.

"Usia mu berapa  Kayla kayanya masih muda banget "tanya Ermilla atau biasa di panggil Milla .

"23 jalan 24 "ucap Kayla singkat.

"Wow masih muda banget, malah usianya di bawahku ini.  Kamu cantik kaya gini pasti banyak yang suka ini ngomong -ngomong udah punya pacar belum ini ?"tanya Milla lagi .

"Ndak punya kak "ucap Kayla jujur.

"Sudah kamu jangan bahas yang Ndak penting toh nduk , kita makan bersama dulu "ucap Deva dan mereka semua mengangguk .

Setelah selesai makan  mereka melanjutkan berbincang -bincang lagi .

" Kayla kamu tinggal di sini saja Vian sudah menitipkan kamu sama kami, anggap saja rumah ini seperti rumah mu sendiri.  Dan kamu Ndak usah takut Disini aman Arham juga biasanya tinggal di apartemennya sendiri  hanya sesekali pulang kesini  biar aunty juga ada temannya. Dan anak om yang Pertama dia juga jarang pulang ke rumah . "ucap Gerald

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang