Tujuh Puluh Sembilan

152 10 0
                                    

.

Kayla dan Milla sampai di sebuah Mension yang tak kalah megah  dari kediaman kedua orang tua Milla.

"Ayo masuk "ajak Milla dan Kayla hanya bisa menurut tanpa protes.

Sampai di dalam Mension tersebut mereka berdua sudah di tunggu oleh seorang perempuan yang usianya berkisar 40 tahunan memakai pakaian berwarna serba hitam .

"Nona Milla tuan muda meminta kalian agar langsung istirahat , percayalah semua aman aman "seru perempuan tersebut.

"Dimana tuan muda mu !"seru Milla dengan berani.

"Tuan muda ada di ruang kerjanya nona.  "Ucap perempuan tadi.

"Baiklah , tunjukan kamar kami sekarang ! Dan bilang sama tuan muda mu Bahwa aku mencarinya "seru Milla dan perempuan tadi mengangguk .

"Baik, mohon ikut saya Nona"ucap perempuan tadi dan Milla hanya mengangguk. Saat berjalan Milla membisikan sesuatu di telinga Kayla.

"Nanti kakak akan jelaskan semuanya setelah kita sampai di kamar "ucap Milla dan Kayla langsung menjawabnya.

"Baiklah kak "ucap Kayla dan Milla mengangguk.

"Kamar nona Milla di sebelah kanan dan kamar nona ...."

"Kayla "ucap Milla dan perempuan tadi mengangguk .

"Ya kamar nona Kayla ada di sebelah kanan, kalau ada apa-apa boleh panggil pelayan dengan memencet tombol merah di dekat nakas."

"Terimakasih "ucap Milla dan Kayla bersamaan.

Milla langsung menarik Kayla untuk masuk ke dalam kamar dan ia mengajak Milla duduk di ranjang .

"Kamu pasti bertanya - tanya apa yang sebenarnya terjadi dek . Maaf Kakak baru bisa menjawab sekarang. 
Ada mata-mata di dalam Mension Papi dek,
Dia suruhan musuh Papi dan kebetulan Papi tidak di tempat. 
Tadi Papi mendadak memberi kabar pada Kakak, dan menyuruh kita kesini. "ucap Milla .

"Ini Mension Milik Mr. ASLAN YUNIANDAR PRAKOSO Beliau teman PAPI dek dan kebetulan  beliau sedang perjalanan bisnis dan hanya ada anaknya yang di rumah yaitu LIAN PRAKOSO. Lian teman Kakak dek sewaktu SMA jadi kita bakal aman disini sampai Papi dan Bang Arham selesai dengan musuh Papi dek "ucap Milla dan kayla pun mengangguk .

"Sekarang kita tidur dek, kalau kamu takut tidur sendiri sini tidur sama kakak "ucap Milla dan akhirnya mereka berdua tidur bersama.

Di tempat lain

Arham sedang marah -marah karena bisa kecolongan ada mata -mata yang masuk ke rumah sang Papi .

Dia dan anak buahnya berhasil menangkap siapa mata-mata tersebut. 

"Bagaimana apa kian sudah mengetahui siapa dia!"tanya Arham dengan tegas.

" Belum Ar tapi sejauh ini kami sudah menemukan beberapa bukti. " Ucap salah satu anak buah Gerald yang usianya hanya berselisih beberapa tahun dengan sang ibu dia adalah sahabat sang ibu yang bekerja sama dengan keluarga Gerald sejak masih muda.

"Tolong Om selidiki masalah ini , tapi kira-kira otak di balik semua ini ?"tanya Arham pada Ibrahim .

"Baik Ar, om akan usut tuntas masalah ini . Dan kamu tak perlu khawatir Milla dan Kayla dia aman di rumah Lian ."ucap Ibrahim dan Arham mengangguk .

" Biarkan saja disana dulu sampai 3 hari . Kita selesaikan masalah kita dulu disini, sambil menunggu papi dan mami pulang "ucap Arham dan Ibrahim pun mengangguk .

"KALIAN SEMUA PERKETAT PENJAGAAN, DAN JANGAN LUPA  AWASI MILLA DAN KAYLA DARI JARAK AMAN , AKU TAKUT SALAH SATU DARI MEREKA DALAM BAHAYA.!"Ucap Arham dengan nada tegas .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang