Seratus Dua Puluh Sembilan

164 7 2
                                    

Kayla bersama Shasha masih menikmati suasana malam hari di kampung tersebut .

Sejak tadi banyak sekali yang melihat ke arah  Shasha ya bagaimana tidak  wajah cantiknya dan auranya membuat semua orang bertanya-tanya dan sejak tadi belum di jawab oleh Kayla atau Shasha sendiri .

Kayla memakai dress bertali sphagety berbentuk  Kimono  bermotif  bunga sakura di padu dengan cardigan putih .

Shasha memakai kaos milik Kayla berwarna putih bawahannya . Ia memakai celana jeas  model sobek -sobek di lutut  dan jaket dengan  jeans sobek-sobek di siku dan beberapa bagian lain.

Tapi jangan salah Shasha dan Kayla sama-sama cantik dengan porsi mereka masing-masing.

Beberapa oramg berbisik-bisik dan sebenarnya kedua kakak adek tersebut mendengarnya  .

"Itu siapa ya duduk samping   perempuan bernama Kayla itu ? Lagaknya sombong bener "seru seseorang di samping Bu Lurah dan beberapa ibu-ibu lainnya .

Memang Kayla dan Shasha sendiri datangnya sedikit terlambat karena tadi habis dari showroom motor ke beberapa  tempat  mereka berdua juga sekalian jalan-jalan.

Jadi mereka duduk di barisan paling belakang tanpa mereka sadari tenyata  tempat duduk mereka cukup  dekat dengan milik Bu Lurah dan para ibu-ibu lainnya yang ikut menikmati pertunjukkan wayang kulit dan berbagai macam seni lainnya.

Karena malam ini di desa tersebut  kebetulan medatangan tamu penting.

"Iya tadi saya dengar waktu  pada ngumpul di tempat mbak  Kayla sih bu katanya kerabat nya saya lihat  sendiri ada mbak itu sama laki-laki gagah memakai kacamata hitam sig tadi jadi  ndak bisa lihat  full wajahnya tapi auranya bener-bener kuat ibu-ibu "ucap Bu Yuni bertubuh sedikit gempal tersebut.

"Mereka sudah lapor sama Pak Rt belum bu Yuni kan Pak Jali ketua Rtnya "ucap Bu Lurah tersebut.

"Kayaknya tadi belum ada sih Bu ,coba  nanti tak tanyakan suami saya dulu ."ucap Bu Yuni.

"Bentar bu tadu Bu NUR bilang mbak itu sombong dari mana ya ,tadi saya pas lihat mbak itu datang ke rumah   Mbak Kayla  sama Bu Septi mah dia ramah kok dia menundukkan kepalanya walaupun ndak nyapa itu sudah baik menurut saya daripada ndak  nyapa sama sekali"ucap Bu Yuni.

"Betul itu Bu Nur, apa jangan -jangan Bu Nur takut anaknya kalah saing sama mbak Kayla  dan mbak cantik di sampingnya itu ,soalnya saya perhatikan nih dokter Bram itu sering loh lihat  mbak Kayla apalagi kalau mbak cantik di sampingnya ikut tinggal  disini si Mbak Rina tambah ketar -ketir nambah saingan "goda bu Septi sambil tertawa  sedangkan  bu Nur langsung mengengas membela diri .

"Ya ndak mungkin  Bu wong anak saya itu perawat loh ya jelas Pak dokter tetep milih anak saya yang satu frekuensi"

"Benar begitu Bu Lurah ?"tanya Bu Inah karena sang dokter  masih jadi kerabat Bu Lurah .

"Ndak tahu saya Bu, tapi setahu saya Bram sih deket sama Mbak Rina kalau mereka menjalin hubungan apa tidal saya ndak tahu tapi kalau boleh jujur sih bener kata Mbak Septi  mbak-mbak yang duduk di samping mbak Kayla itu memang beneran cantik . Sik sebentar tak tanya Ifka mungkin anak ku itu tahu siapa mbak-mbak itu "ucap Bu Lurah  .

Ia sempat melihat Ifka jalan ke arahnya .

Kayla yang melihat  dan mendengar itupun tersenyum dan menggelengkan kepalanya .

"Sekuat itu dek aura mu bahkan sejak tadi tak perhatikan  ada beberapa orang laki-laki yand ndak mbak kenal terus- terusan natap kamu loh  Wah kalau begini caranya yakin aku dek Pakdhe udah keluar itu taringnya kalau tahu babon nya di tatap Garangan-garangan nackal "goda Kayla .

TAKDIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang