Siapa Melody?

75 8 0
                                    

"Makasih yah pak.."

Dengan senyuman ramahnya, Melody memberikan belanjaan orang yang baru saja membeli di minimarket tempat dia bekerja.

"Masuk malem terus neng di perhatiin," Kata bapak bapak yang baru saja menerima belanjaan nya.

"Hehe iya Pak, saya emang kerja malem aja. Soalnya masih sekolah," Kata Melody tersenyum.

"Yaampun sampe kerja segala, orang tuanya ga ngasih duit apa? Banyak banyak istirahat yah, nanti sakit. Ini buat kamu,"

Melody terdiam melihat bapak itu meninggalkan satu minuman kaleng untuknya.

"Iya, makasih banyak pak.." Kata Melody tersenyum berseri.

Bapak itu mengangguk lalu pergi dari sana.

"Huhhhh.. Masih syukur ada banyak orang baik juga. Lumayan hehehe," Kata Melody terkekeh.

Melody menghela nafas, melihat wallpaper HP-nya lalu dia tersenyum berseri.

"Ganteng banget sih.." Gumam Melody berbunga-bunga.

"Siapa?"

Wajah Melody langsung tersipu hebat mendengar ada suara seseorang di depannya. Melody menghela nafas karna ternyata Alvian datang berdiri di hadapannya.

"Lo.. Ngapain disini?" Tanya Melody heran.

"Nongkrong lah,"

Melody menoleh ke arah pintu, ternyata dua temannya juga datang.

"Yaelah pantesan hahaha.." Kata Melody tertawa.

"Eh Mel, Bubblegum nya masih ada kan?" Tanya salah satu dari mereka.

"Ada ko,"

"Minum dulu, isi lagi, baru bayar kan?" Ledek mereka.

"Enak aja, langsung bayar lo! Awas yah, gua liatin dari CCTV,"

Kedua teman Melody tertawa cekikikan lalu mereka pergi ke mesin minuman.

"Terus siapa tadi yang elu maksud ganteng?"

Melody kembali tersentak melirik ke arah Alvian yang masih berdiri tersenyum di depannya.

"Artis korea. Tumben lu ikut Hani sama Sela kesini," Kata Melody sambil melirik keluar.

Kedua alis Melody menekuk melihat dua pria yang mengobrol di sebrang jalan.

"Mel, elu denger kan?"

Kedua alis Melody terangkat lalu dia tertawa menoleh ke arah Alvian yang ternyata berbicara dengannya dari tadi.

"Udah 2 hari mereka di situ, semoga aja ga ada yang aneh aneh," Pikir Melody.

Meski Melody harus berdiri di belakang meja kasir, tapi Alvian dan kedua temannya tetap mengajak Melody mengobrol. Kedua temannya selalu datang untuk mengobrol sekaligus menemani Melody sampai jam 11.

"Elu ga takut kerja malem begini? Nanti kalo ada begal, perampok gitu gimana? Bahaya banget kan?" Tanya Alvian cemas.

"Eh Al,"

Alvian menoleh ke arah Hani yang sedang mengunyah keripik kentang.

"Kalo ada begal sama perampok kesini, gua malah kasian sama perampok nya," Kata Hani.

"Lah kenapa?" Tanya Alvian heran.

"Melody kan bisa silat *ciat!! *ciat!! *ciat!! Kemaren aja ketemu copet di jalan, lehernya patah di tendang Melody," Kata Sela heboh.

"Makanya!! Jangan macem macem lo sama Melody," Ucap Hani lagi, Sela juga mengangguk membenarkannya.

"Anjir lebay lo berdua. Gua ga bisa silat sialan. Itu mah reflek berantem biasa," Kata Melody dari meja kasir.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang