"Dia benar-benar berbahaya Rika. Berhati-hatilah," ucap Eva di pikiran Rika.
Rika yang sedang melesat cepat dari pohon ke pohon, mengangguk lalu tersentak karna akhirnya dia menemukan Menara Langit yang berdiri tegak di tengah-tengah Padang rumput.
"RIKAA!!"
Rika berbalik lalu terkejut karna Viona mengeluarkan banyak drone di belakangnya.
"AKU AKAN MEMBUNUHMU KALI INI!!!" Teriak Viona terdengar kesal.
Rika terbelalak karna para drone milik Viona memancarkan cahaya merah lalu menembakkan laser ke arahnya.
***************************
"Jadi Rika, pada dasarnya 100% kemampuan Artefak itu, tidak benar-benar 100%. 100% kemampuan Artefak sendiri jika di pakai oleh manusia, hanya terbaca 80%," jelas Eva yang dengan santai duduk di telapak tangan patung dirinya.
"Jadi kalo aku pake Synchron 80%, sebenernya itu udah pake kemampuan kamu semuanya?" Tanya Rika memperjelas.
"Yup. Dan sepertinya wanita yang kita temui di supermarket waktu itu pernah melawan kamu yang memakai 80%," kata Eva.
"Susah juga dong berarti. Terus ada cara ga supaya aku bisa pake 100%?" Tanya Rika.
Eva terdiam dengan perasaan gusar lalu dia menghela nafas. Eva mengangkat wajahnya lalu tersenyum pada Rika.
"Untuk mencapai itu, Artefak tidak bisa melakukannya sendiri, itulah peran manusia di dalamnya. Artefak itu hanya benda, manusia yang memakainya. Jika manusia itu bisa atau sudah sangat melekat pada tuannya, mereka bisa melakukan itu. Contohnya ka Angga dan Tongkat Maestro," kata Eva.
"Berarti ada resikonya dong?" Tanya Rika murung.
"Itu dia yang ingin aku beritahu. Dengan Synchrone 100%, berarti kamu memakai Mantra murni yang jauh lebih kuat dari sihir. Tapi bayarannya sangat berat," kata Eva.
"Apa?"
Eva kembali terdiam lalu dia duduk menjorok ke depan.
"Waktunya cuman 5 menit. Dan itu mengurus energi kehidupan kita berdua,"
Rika tersentak kaget mendengarnya.
"Jika kamu dalam mode 100% dalam waktu 2,5 menit, berarti kamu akan kehilangan waktu kehidupan kamu setengahnya. Dan kalau sampai 5 menit, kita berdua akan mati,"
Mata Rika gemetar mendengarnya.
****************************
Rika sempat termenung mengingat pembicaraan nya dengan Eva saat di pesawat tadi. Rika juga sadar kalau batang pohon kecil tidak mungkin bisa menahan laser-laser itu. Dan kalau membuat pohon besar, jaraknya sudah terlalu dekat.
"Aku harus pake 100% itu sekarang. Kalo aku lepas dari situasi ini, ngalahin Viona, terus ngancurin Menara Langit dengan cepat, waktunya pasti cuman kepake sedikit," pikir Rika.
"SY-".
Kalimat Rika terpotong karna tiba-tiba ada kotak besi yang berukuran cukup besar, jatuh dari langit dan menahan laser-laser itu."RIKA!!!"
Rika mendongak lalu mulutnya terbuka lebar melihat Toro terjun lalu ada Neo Santara yang terbang menangkap Toro.
"EEEEEH!! KA TORO!! NEO SANTARA JUGA ADA!!!" Teriak Rika terkejut.
Rika melihat Neo Santara berputar lalu mendarat di sebelahnya dan meletakkan Toro di tanah. Tepat saat kaki Toro menginjak tanah, dia langsung terjatuh gemetaran.
"Ngeri banget bangsat!! Ko Erlangga bisa pede banget lompat gitu aja!!" Pikir Toro gemetar ketakutan.
Ijal yang ada di dalam Armor nya, berbalik melihat Viona yang melayang dan tampak kesal melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.