Petunjuk

59 6 0
                                    

"MUKA GILA!!! GIMANA COBA CARANYA GUA NYARI HOLY KNIGHT YANG MUKANYA AJA GATAU KAYA GIMANA!!"

Dengan wajah kusut, Obi yang sedang memakai kentang goreng memperhatikan sahabatnya itu panik kebakaran jenggot.

"Yaudah sih gausah di ladenin, lagian kan dia cuman bocah. Kenapa sampe segitunya sih elu..."

Kalimat Obi perlahan terhenti karna Toro terlihat menyeramkan menatapnya.

"Gimana mau punya pacar kalo elu cuek gitu," Kata Toro.

"J-Jangan bawa-bawa pacar lah anjing!! Emangnya gampang suka sama Erlangga," Kata Obi malu.

"Yah, seenggaknya elu pernah ngewe sama dia meskipun tau itu bukan Erlangga kita," Kata Toro mengangkat bahunya.

"Bentar.."

Obi berkedip cepat menatap curiga ke Obi.

"Elu Obi yang asli kan?" Tanya Toro menatap curiga.

"Elu mau gua gigit biar percaya?" Tanya Obi sebal.

Toro kembali berbaring telentang di tempat tidurnya menatap langit-langit.

"Ngomong-ngomong elu sama Suci gimana?" Tanya Obi.

"Emm?? Kaya biasa. Kenapa?" Tanya Toro.

"Y-Ya ngga, gua kemaren tiba-tiba kebayang aja kalo elu nikah sama Suci, terus gua dateng. Pasti seru," Kata Obi malu.

"Bilang aja mau makan rendang hahaha," Ledek Toro tertawa.

Meski mereka berbincang dan tertawa, jika Toro berhenti sedikit saja, dia langsung memikirkan masalah anak bernama Agatha yang dia temui di rumah sakit.

Sambil mengantar Obi pulang, Toro meminta supirnya untuk mengantarnya ke rumah sakit.

"Pak Sugi kalo mau pulang, pulang aja gapapa. Aku mau nginep disini," Ucap Toro tersenyum.

"Mau saya jemput jam berapa Den besok?" Tanya pria tua itu.

"Nanti aku kabarin aja deh," Kata Toro menyeringai.

Usai melihat supirnya pergi, Toro pun masuk ke dalam rumah sakit.

Orang tua Agatha senang karna anaknya tampak ceria di temani oleh Toro. Toro sendiri selalu mengingatkan Agatha untuk selalu mengecek apapun yang dia rasakan di kulitnya meski dia tidak merasakan sakit karna takut itu adalah luka yang fatal.

"Hahaha beneran kaya superhero yang banyak penggemarnya yah kamu," Kata Toro tertawa kagum melihat ada banyak pernak-pernik menghiasi kamar Agatha pemberian dari Teman-temannya.

"Hehehe iya dong. Terus kapan ka Toro mau bawa kesini?" Tanya Agatha dengan polosnya.

"Kan janjinya kalo kamu udah sembuh. Jangan aneh-aneh dulu, makan kalo di suruh makan, jangan ngambek biar cepet bisa pulang. Ngerti?" Tanya Toro.

"Siap bos.." Sahut Agatha menyeringai.

"Yaudah, sekarang kamu tidur, udah jam 9," Ucap Toro.

"Ka Toro mau pulang?" Tanya Agatha memelas.

"Agatha.. Ka Toro juga kan punya rumah, jadi harus pulang," Sahut ibunya yang sedang makan bersama suaminya.

"Tapi kan bu-"
"Aku ga pulang ko," Potong Toro.

"Di lantai 6 ada keluarganya temen aku juga lagi di rawat, aku ada disana," Ucap Toro tersenyum dan membelai Agatha.

Agatha pun terkekeh lalu dia berbaring dan Toro menyelimuti nya.

"Dah, jangan nakal," Kata Toro.

Toro pun pamit pada kedua orang tua Agatha, lalu dia pergi ke kamar Anna.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang