*BZZZT!!
Professor Neuro dan yang lainnya, terdiam mematung saat sedang makan karna merasakan getaran kecil sampai listrik juga ikut berkedip.
"Jangan bergerak," ucap Professor Neuro saat melihat Jonathan hendak bangkit.
Setelah beberapa saat, semua orang kembali lega melihat Professor Neuro sudah bergerak lagi.
"Ada apa?" Tanya Jonathan.
"Ini kejadian yang sama jika dunia kita terhubung. Kasarnya, saat ada orang yang menghilang," jawab Professor Neuro bangkit lalu pergi dari dapur.
"Tunggu Professor!!"
Jonathan mengejar Professor Neuro yang sedang memakai mantel coklatnya di dekat pintu.
"Ada apa? Kenapa tidak lanjut makan?" Tanya Professor Neuro.
"Saya mau bantu," ucap Jonathan.
Kedua alis Professor Neuro menekuk heran.
"Bantu? Bantu apa?" Tanyanya.
"Emm.. memangnya anda mau kemana?" Tanya Jonathan ikut heran.
"Sausnya habis, mau ke warung," ucap Professor Neuro sambil berjalan keluar.
Setelah beberapa langkah, Professor Neuro kembali menoleh ke belakang, melihat Jonathan yang menghela nafas lega dan kembali ke meja makan.
"Kalau itu Gama, dia pasti akan merengek menangis karna dia pikir aku meledeknya," pikir Professor Neuro murung.
***
"Aku sudah bilang, Erik yang menjadi korban selamat dari insiden portal itu tidak punya informasi apapun," ucap Ginting sambil mengendarai mobil membawa Professor Neuro dan yang lainnya ke rumah seseorang.
"Yaampun.. elu tau kan nih orang ngeyel banget kalo belom dia sendiri yang nanya?" Sahut Vincent yang duduk di belakang menunjuk ke arah Professor Neuro yang duduk di sebelah Ginting.
"Aku hanya ingin memberikan sedikit pertanyaan untuknya," ucap Professor Neuro duduk bersandar sambil melipat kedua tangannya di perutnya.
"Masih jauh?" Tanya Morgan dengan wajah lesu karna dia mengantuk.
"Udah deket, itu di depan... LAH!!"
Saat mereka hampir tiba di tujuan, wajah mereka semua memucat karna ada rumah yang tengah terlahap api.
"WOI!!!"
Ginting berteriak karna Professor Neuro dan yang lainnya keluar dari mobil dan pergi kesana.
Tapi terlambat, hampir tidak ada yang tersisa dari rumah itu. Semuanya habis hangus terbakar, mobil pemadam pun baru tiba dan memadamkan api. Tapi tetap saja tidak ada yang selamat.
"Gila, sampe segitunya Gama nutupin petunjuk kita? Kasian banget si Erik," kata Vincent menggeleng.
"Erik siapa? Saya gapapa,"
Professor Neuro dan yang lainnya langsung menoleh ke arah seorang pria yang berdiri di dekat mereka.
"WOI!!!!"
Ginting yang marah pun menyusul mereka dan memukul kepala mereka dengan sangat keras tanpa terkecuali.
Ternyata rumah kebakaran itu hanya masalah kelalaian di pemilik yang meninggalkan kompor saat dia sedang masak mie lalu dia pergi ke warung. Dan itu bukan rumah Erik.
"MAKANYA KALO ORANG NGOMONG DI DENGER DULU!!" Teriak Ginting geram.
"Maaf.." sahut keempat orang itu duduk berlutut di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.