"Ini punya aku.."
"Tapi kan aku yang nemu duluan, berarti punya aku,"
"Gamau.. orang adanya cuman ini, ga ada lagi.."
"Yaampun.. Riko, ngalah dong sama ade nya. Kamu kan kakaknya," kata Irina keluar dari dapur sambil memijat dahinya.
"Tapi kan dari tadi aku-"
"Yaudah sih kasih aja. Itu kan cuman mainan, kamu kakaknya harusnya ngalah dong.." potong Irina.Dengan wajah gemetar dan hampir menangis, Riko melepaskan mainan yang tadi dia perebutkan dengan adiknya.
Rika langsung berlari kegirangan pergi ke halaman depan.
Dengan perasaan murung, Riko pergi naik ke kamarnya.
Di jendela, Riko yang murung hanya diam memperhatikan Rika yang sedang bermain di halaman depan. Tapi rasa murungnya langsung hilang saat dia melihat ada mobil kakek Hasbi datang dari kejauhan.
"Ada kakek Hasbi dateng, hihihi.." katanya kegirangan berlari turun ke bawah.
Riko keluar dari rumah, bertepatan dengan kakek Hasbi yang baru saja menghentikan mobilnya di depan rumahnya.
"Kakek!!" Teriak Riko dan Rika bersamaan.
Kakek Hasbi tampak sangat senang melihat kedua cucu kecilnya lari menghampirinya dan memeluknya.
"Hahaha kalian sehat?" Tanya kakek Hasbi mengelus kepala mereka berdua.
"Iya iya. Liat.. kakek punya apa buat kalian.." kata kakek Hasbi mengambil sesuatu dari mobilnya.
Mata Rika langsung terbinar-binar saat kakek Hasbi memberikannya sebuah kaktus yang dapat mengulang perkataan kita sambil bergoyang.
"Nah.. ini untuk Riko.."
Riko yang tadinya senang penuh harap, terheran saat kakeknya memberinya sebuah mobil dengan remote control.
"Loh kenapa cemberut gitu? Kamu ga suka yah?" Tanya kakek Hasbi merasa tidak enak.
Meski yang di katakan kakeknya benar, tapi dia sendiri tidak enak mengungkapkannya karna ini juga sebuah pemberian.
"Aku suka ko. Makasih kek.." kata Riko tersenyum.
"Hahaha baguslah," kata kakek Hasbi tersenyum berbunga-bunga.
"Kakek.."
Kakek Hasbi mendongak dan melihat Irina datang dan mencium tangannya.
"Joseph kerja?" Tanya kakek Hasbi melihat ke arah rumah.
"Iya. Dia udah berangkat dari pagi-pagi sekali. Katanya mau ada yang sewa restoran nya Eugene buat acara apalah tau," jelas Irina.
"Oh.. bagus bagus. Joseph rajin juga yah. Kakek pernah kerja bareng dia soalnya disana," kata kakek Hasbi terkekeh.
Irina tersentak karna Joseph pernah menceritakannya padanya.
"Maaf ngerepotin, tapi kakek bisa kan tolong jagain Rika sama Riko? Aku udah harus siap-siap pergi ke Singapura," kata Irina memohon.
"Hahaha iya tenang saja.. kalian juga mau kan ke rumah kakek?" Tanya kakek Hasbi ke Rika dan Riko.
"Iya kek.." jawab mereka bersamaan dengan penuh antusias.
"Ribut mana?" Tanya Irina melihat ke arah mobil kakek Hasbi tapi tidak ada orang disana.
"Dia.. sakit," kata kakek Hasbi tersenyum kecut.
"Sakit kenapa?" Tanya Irina heran.
"Sepertinya dia salah makan. Dia bolak-balik ke kamar mandi terus dari semalam sampai lemas. Yaudah, Riko, Rika, ambil barang-barang kalian, kita ke rumah kakek sekarang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.