Karna mendengar berita kalau terjadi suatu ledakan hebat di bagian timur, kakek Hasbi memutuskan untuk mencari tau penyebabnya karna bertepatan dengan kejadian itu, salah satu Artefak yang di miliki kakek Hasbi bertingkah aneh.
Di tempat kejadian, sudah banyak orang yang datang untuk meliput. Bukan hanya dari kalangan warga biasa, tapi para penjelajah dari berbagai belahan bumi juga ikut hadir. Kakek Hasbi bahkan bertemu dengan beberapa orang yang pernah berpetualang bersamanya secara tidak sengaja atau bertemu di tengah jalan.
Padang tandus yang hanya ada pasir sepanjang mata memandang. Tapi sudah sangat jelas kalau tadinya ada pertarungan hebat disini. Entah siapa yang menang, kakek Hasbi berharap kalau dia orang baik.
Melihat ke sekitarnya, kakek Hasbi memperhitungkan sebesar apa skala pertarungan hebat ini. Kakek Hasbi pergi menjauh dari tempat ramai itu, menaiki bukit pasir yang cukup jauh dari sana lalu kedua alisnya terangkat karna dia melihat ada sungai yang mengalir langsung ke laut.
"Kenapa yah aku berfikir dari pertarungan mereka, ada satu Artefak yang hanyut ke sungai ini," pikir kakek Hasbi mengerutkan keningnya.
Kakek Hasbi pun pergi kesana dan melihat kalau sungai itu sangat dangkal. Tapi saat dia menyusuri sungai itu, matanya terkena pantulan matahari kekuningan.
Kakek Hasbi menyingkir sedikit dan melihat ada benda berkilau disana.
Dia pun turun ke sungai, dan terheran melihat ada teko berwarna hijau dengan corak emas sebagai cangkangnya.
"Hmm, ini.. ini MEWAH!! HAHAHA TIDAK KU SANGKA AKAN MENEMUKAN BENDA BERHARGA HAHAHA!!"
Dengan nafsu mata duitan nya, kakek Hasbi memutuskan untuk pulang usai menemukan benda itu. Dia juga panik saat ingat kalau seharusnya sekarang adalah hari pertama kedua cucunya masuk sekolah.
Kakek Hasbi pun bergegas mengendarai pesawat satu awaknya untuk pulang. Usai tiba, dia langsung mengambil kunci mobil dan pergi ke sekolah Riko dan Rika.
***
Ramai seperti ada acara festival. Lapangan di sekolah itu di penuhi dengan stand makanan yang di jalankan oleh murid SMP dan SMA.
"Ibu.. aku mau kreps.." kata Rika memohon menarik rok ibunya.
"Iya iya ayo beli.."
"Yeay.. Riko.." Rika yang kegirangan pergi bersama Riko.
"Bocah satunya mana?" Tanya Joseph.
"Tuh," sahut Irina menunjuk ke arah Fang yang sedang duduk di bawah sambil memakan sosis bakar di kedua tangannya.
Joseph mendekati Fang, lalu menarik tangannya agar berdiri.
"Jangan duduk di jalanan, orang nanti susah lewatnya. Lagian kamu ga takut ketahuan sama orang-orang?" Tanya Joseph.
Fang terdiam sambil mengunyah lalu dia menggeleng.
"Bilang saja aku peliharaan kalian," kata Fang dengan gampangnya.
"Binatang jenis apa yang bentuknya kaya pinguin, warnanya item, perutnya buncit tapi punya moncong sama taring," kata Irina sebal.
"Bukankah disini ada hewan yang di sebut komodo?" Tanya Fang heran.
"Mereka jalan pake 4 kaki. Mereka juga ga ngomong," kata Irina.
"Woi Irina!!!"
Irina dan Joseph berbalik lalu mereka tersenyum melihat Fernando datang bersama Sarah.
"Yaampun.. gimana kabar Lo? Udah sembuh?" Tanya Irina memeluk Fernando.
"Hahaha iya nih, udah mendingan," kata Fernando menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.