Harapan Terakhir

37 9 1
                                    

"Aku harap Jin tidak pernah ada karna sejak awal Jin adalah anak laki-laki sungguhan!!!"

"Hahaha Alakajam!!!"

Secercah cahaya berkelip di seluruh dunia. 5 makhluk yang berada di berbagai tempat, tersentak seakan ingatan lama yang hilang di kepala mereka, kembali muncul.

Seekor monster berbentuk tikus tanah sebesar orang dewasa yang sedang tertidur lelap, perlahan membuka matanya lalu perlahan bangkit duduk sambil menguap dan menggaruk punggungnya.

Seekor monster berbentuk tikus tanah sebesar orang dewasa yang sedang tertidur lelap, perlahan membuka matanya lalu perlahan bangkit duduk sambil menguap dan menggaruk punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Gnome.. tuan Gnome.."

Gnome menoleh ke arah para tikus tanah yang sangat mirip dengannya dalam jumlah yang sangat banyak, namun ukuran mereka hanya sebesar genggaman genggaman tangannya.

"Hmmm?? Aah.. iya iya, aku ingat.. aku bukan Demon Lord, tapi Omni Lord Earth. Lalu kenapa? Aku mau tidur lagi.. jangan ganggu aku.." ucapnya sambil kembali berbaring.

*DEG!!!

Mata Gnome tiba-tiba terbuka lebar saat merasakan sesuatu yang begitu familiar dan nostalgia.

"Master?" Gumamnya menoleh ke satu arah.

Dengan tubuh bulatnya, Gnome berusaha keras untuk bangkit, lalu dia menyelam ke dalam tanah dan dengan cepat muncul di Rawa Raya.

"Apa? Auranya terasa dari anak ini," pikir Gnome melihat Erlangga yang berdiri menghadap ke arahnya dengan tatapan dingin.

"Nih," ucap Gnome memberikan sebuah batu berwarna coklat pada Erlangga.

Erlangga mengambil batu yang di berikan olehnya.

"Tanpa bertanya dia langsung mengambil nya. Tapi aku sengaja hanya memberinya batu itu tanpa memberitahu nya itu apa. Loh???"

Gnome terperanjat saat Erlangga membuat sebuah batang kayu yang lurus, terbuat dari ranting pohon, lalu dia memasang batu itu di ujungnya.

"Apa ini kebetulan? Pelayan ku memang berbentuk tusuk rambut saat bersama master dulu," pikir Gnome.

Gnome terdiam sejenak lalu dia tersenyum dan memperhatikan Erlangga mengumpulkan Pixie dan Haru.

"Luqavasit, Pygolam Ignis Khalaavar.."

Muncul 4 lingkaran sihir dengan warna yang berbeda di sekitar Erlangga, lalu penghuni keempat bagi di aksesoris yang di pakai Erlangga, muncul di lingkaran sihir itu.

"Combio Altrazhar, Elemental Legion,"

Cahaya terang menutupi Erlangga sampai semua orang di sekitarnya harus menutup wajah mereka.

Saat cahaya itu hilang, semua orang terperanjat melihat sosok Erlangga.

Kalung Pixie berubah menjadi syal, tusuk kepala Gnome berubah menjadi mahkota, dan Cincin Salamander serta gelang Haru berubah menjadi bola energi merah dan biru di belakang Erlangga.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang