"Jon??"
Kakek Hasbi, Ribut dan Fatso terkejut heran melihat Jonathan keluar dari portal.
"Hmm.. ini aneh, seharusnya aku sedang bersama Erlangga tadi," katanya heran.
"Sama Erlangga? Jam segini kan dia harusnya sekolah," pikir kakek Hasbi curiga.
"Tuan Jonathan,"
Jonathan melihat ke arah Ribut yang berjalan ke arahnya.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Sebelum pindah kesini, anda sedang apa?" Tanya Ribut.
"Hahaha kawanku Ribut.. kau ini sangat lucu sekali," ucap Jonathan menepuk pundak pria yang tingginya jauh darinya itu, lalu berjalan ke arah kakek Hasbi.
"Karna kita keluarga pembunuh bayaran, aku ingin berangkat menjalankan tugas bersama Erlangga,"
Kakek Hasbi dan Ribut tersentak mendengarnya.
Fatso yang ada di atas, merasakan tegangan yang sangat kuat di bawah sana.
"Kalian bukan kakek dan Ribut yang aku kenalkan?" Tanya Jonathan dengan suara berat.
Kakek Hasbi dan Ribut seketika merinding merasakan hawa membunuh yang sangat kuat. Saat itu juga, kakek Hasbi berbalik dan menahan Jonathan yang menyerangnya dengan sebilah pisau.
Dengan wajah pucat gemetar dan nafas yang berat, kakek Hasbi memandangi wajah cucunya yang menyeringai lebar, menatapnya dengan sorot mata yang menyeramkan.
Kakek Hasbi tersentak saat Jonathan mendekatkan wajahnya.
"Aku selalu penasaran bagaimana rasanya melawan kakek dengan serius,"
"Yaampun.. jangan berbicara begitu.." kata kakek Hasbi memelas.
Kakek Hasbi terbelalak karna perutnya di tendang dengan sangat keras sampai dia terpental.
Kakek Hasbi yang tersungkur di lantai, melihat Jonathan yang menyeringai lebar lalu dia menjilati pisaunya dengan mata berkaca-kaca.
Mereka berempat kembali terdiam, lalu Jonathan, Ribut dan kakek Hasbi melirik ke arah Fatso.
"LARI FATSO!!"
Fatso tersentak mendengar teriakkan kakek Hasbi. Lalu dia melihat Jonathan melempar pisaunya ke arahnya. Fatso yang berhasil menghindar, melihat Jonathan memanjat naik menghampirinya dengan sangat cepat.
Kedua mata Fatso terbuka lebar saat melihat Jonathan sudah ada di hadapannya dan ingin merauk wajahnya. Wajah mengerikannya, seringai lebar nya, membuat Fatso begitu takut sampai tidak bisa bergerak.
"AW!!"
Fatso berkedip cepat karna Jonathan tiba-tiba kembali terjatuh usai kepalanya di lempar tongkat oleh kakek Hasbi.
Kakek Hasbi tersentak karna dia baru saja melempar tongkat nya dengan sangat kuat ke kepala cucunya.
"A- maaf nak.. kakek tidak bermaksud-"
Kakek Hasbi yang pergi mendekati Jonathan, kembali di tendang wajahnya sampai terpental oleh Jonathan sambil bangkit berdiri.
"Sakit sekali dasar tua bangka!!!" Katanya kesal mengusap kepalanya.
"T-Tua bangka.."
Kakek Hasbi gemetar sedih tergeletak mendengar celaan dari cucunya.
"Tuan Jonathan.."
Jonathan yang masih merasakan sakit di kepalanya, melihat Ribut melepas jas pelayan nya, dan berjalan menghampirinya. Hanya mengenakan kaus singlet, otot-otot Ribut terpajang di balik kaus hitamnya yang tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.