Dragoland

84 7 1
                                    

"Pesta!!!"

Betapa mengejutkannya, mereka mendapat sambutan meriah dari suku Dragonia. Tidak ada teknologi, tidak ada listrik, semua orang berpesta di tengah-tengah api yang membakar ikan di sekelilingnya.

Para penduduk setempat, beserta peliharaan mereka yang merupakan seekor naga ikut meramaikan suasana.

Tanpa alas kaki, namun ada gelang yang terbuat dari anyaman, celana dan rok yang terbuat dari kulit naga, penutup dada bagi perempuan yang juga terbuat dari kulit naga berwarna kecoklatan.

Toro bahkan tertawa cekikikan bermain bersama para anak naga yang masih bulat seukuran bola basket.

"Perkenalkan, namaku Fuad, dan ini partner ku Blight.." kata pria yang tampak sedikit tua bertubuh tinggi kurus itu memperkenalkan diri dan juga naga besar berwarna putih yang ada di belakangnya. Naga besar yang duduk itu pun menundukkan kepalanya pada keluarga kakek Hasbi.

"Woah.." sahut mereka semua terpukau bertepuk tangan.

"Sebelumnya Hasbirawan sudah pernah kesini sekali, dan dia mengatakan akan membawa keluarganya. Siapa sangka akan secepat ini," katanya dengan ramah.

"Kakek sama Fuad langsung akrab sejak pertama kakek kesini. Mereka semua baik," kata kakek Hasbi berbalik menghadap ke arah para penduduk Dragonia.

"Kalian ingin mempelajari suku Dragonia dan Dragoland kan?" Tanya Fuad.

"Iya!!" Sahut Erlangga, Toro, Riko, Rika, Oscar beserta 2 temannya dengan kompak dan penuh semangat.

"Hahaha kalian semangat sekali. Kami sudah menyiapkan beberapa orang yang akan membawa kalian berkeliling selama seminggu disini untuk-"
"Permisi.."

Fuad yang sedang berbicara, terpotong karna kakek Hasbi mendekat dan berbisik padanya.

"Eh?? 2 hari saja? Sebentar sekali," kata Fuad terkejut.

"Hehe iya, salah satu cucuku harus pergi sekolah. Kalau sampai tidak hadir, aku akan sangat merasa bersalah pada keluarganya," kata kakek Hasbi tertawa tidak enak.

"2 hari?? Sebentar sekali.."
"Iya, disini lebih lama lagi, kami masih mau mengenal manusia,"

Sahut para anak-anak kecil yang mendekati kakek Hasbi.

"Hei.. anak-anak sudah waktunya tidur. Nanti kalau tidak tidur di makan Fang," ucap wanita yang menarik anak-anak itu.

"Seram sekali.." sahut mereka ketakutan.

"Maaf yah, gara-gara aku sama Toro jadi begini nih," kata Erlangga tidak enak. Orang-orang yang tadinya memperhatikan anak-anak tadi, menoleh ke arah Erlangga.

"Gapapa ko," kata Irina tersenyum membelai rambut Erlangga.

Riko yang ada di sebelah Toro, menoleh ke arah Erlangga lalu kembali melihat ke depan.

"Emm.. sepertinya memang tidak bisa di paksakan. Dan karna waktu yang sempit, bagaimana kalau belajar sambil bermain?" Tawar Fuad tersenyum.

***********************************

Selain kakek Hasbi, semua orang mengikuti pemandu mereka mengelilingi Dragoland sambil menjelaskan apa saja yang ada disini.

Toro yang berjalan bersama Erlangga, terheran karna Erlangga berjalan sambil menyeret tongkatnya ke tanah sambil sesekali memukul batu dan pohon yang mereka lewati.

Perjalan mereka juga lebih sering terhenti karna Layla sering tertinggal karna dia berhenti untuk mengamati tanah, batu, dan rumput yang mereka lewati.

Saat sedang berjalan di hamparan rumput hijau yang luas di atas bukit, mereka semua tertahan karna ada seekor naga yang baru saja terbang melintas di atas mereka.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang