Di kamar mandi, kakek Hasbi yang berada di bawah kucuran air hangat tiba-tiba memikirkan sesuatu.
"Aku penasaran, selama tadi sex sama Gama, apa yang di rasakan Seketh yah?" Pikirnya.
Sementara itu jauh di dalam pikiran Gama, Seketh yang duduk di singgasananya terus memejamkan matanya sambil memegangi selangkangannya yang basah.
"Sial, sial.. tubuhku ikut merasakannya, kenapa tubuh anak ini sangat sensitif," gerutu Seketh kesal dengan wajah tersipu.
Seketh memejamkan matanya sambil meremas dahinya.
Saat suasana tenang, Seketh kembali tersentak dan merasakan gairah luar biasa lagi.
"Lagi!! Anak ini sudah gila- ngggh!!"
Seketh meringkuk menahan diri, tapi lagi-lagi pejunya menetes keluar.
Di luar, kakek Wardi yang baru kembali bersama Kuro, membangunkan Gama dan menggenjotnya lagi.
***
"nggggggg.."
Jin terheran melihat Gama tergeletak tak berdaya di kasur. Bahkan tubuhnya tampak lesu sampai-sampai terasa seperti selembar kain.
"Dia kenapa?" Tanya Jin heran.
"Om Gama sakit?" Tanya Rika cemas.
"ngggggg.." Gama hanya bisa menyahut seperti itu. Saking lelahnya, Gama bahkan tidak bisa membuka kelopak matanya meskipun dia ingin.
"Ayo ayo mainnya di luar.. om Gama udah berhari-hari ga tidur, jadi biarin dulu," ucap kakek Hasbi menggiring anak-anak itu.
"Tapi dia seperti habis-"
Kalimat Fang terhenti karna kakek Hasbi memelototinya.
"Waw.. aku tidak percaya kau melakukan itu padanya," ucap Fang menggeleng pelan.
"Kalau kau mencobanya sekali, aku yakin kau tidak mau berhenti," ucap kakek Hasbi tersenyum nakal.
Fang terdiam sejenak lalu dia menoleh ke arah Gama.
Di halaman belakang, Rika meminta satu permintaan lainnya ke Jin.
Rika meminta kolam berisi setengah es serut dan setengah lagi di isi coklat cair.
Rika, Riko dan Jin langsung kegirangan pergi ke kolam itu.
"A-Anu.. emm.. sayang, boleh.. kakek pinjam Lampunya sebentar?" Tanya kakek Hasbi gelagapan.
Rika berbalik lalu terheran sambil mengocok kolam coklat cairnya dan memakannya.
"Emang kakek mau minta apa?" Tanya Rika heran.
"Hanya.. permintaan kecil yang sangat ingin kakek miliki sejak dulu," kata kakek Hasbi menyeringai.
Semua orang terdiam lalu Rika memberikan Lampu nya.
"Nih," katanya tersenyum cerah.
Mata kakek Hasbi langsung berbinar-binar menatap Lampu Ajaib sudah ada di tangannya.
"Aku merasakan ketamakan tak terbendung dari kakek kalian," bisik Jin.
"Tampak??" Tanya Riko heran.
"Tamak, rakus, begitulah," jelas Jin.
Mereka bertiga menoleh ke arah kakek Hasbi yang menggosok Lampu Ajaib itu lalu mengangkatnya tinggi.
"Aku ingin ada sungai berisi berlian di sekitar rumah ku,"
Mulut Jin langsung terbuka lebar mendengarnya. Tapi saat keinginan sudah di ucapkan, tangan Jin bergerak sendiri lalu dia mengibas nya.
"Alakajam!!!" Teriak Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.