Sebuah Keluarga Sederhana

80 7 0
                                    

"H, M, I, E, P, Kira-kira jadi apa yah?" Kata Obi berfikir keras.

"Himpe? Pimeh? Mepih?" Gumam Rika.

"Hempi??? HEMPI!! HEMPI WOI HEMPI!!" Teriak Toro heboh.

"Hempi apaan?" Tanya Samsul heran.

"Anak artis itu loh," Ucap Toro.

"ITU GEMPI!!!" Teriak Obi dan Anggi.

"Y-Ya kali aja petunjuk," Kata Toro.

"Mana ada anjir. Gisel aja pasti belom duet sama lascil waktu peristiwa ini," Kata Anggi kesal.

"Ya siapa tau aja kan?" Ucap Toro mengangkat bahunya.

Prapto yang masih memperhatikan Obi dan yang lainnya, melihat Jaya pergi ke ruang sebelah, tepatnya ruang tamu yang sempat di lihat oleh Anggi.

Prapto melihat Jaya berdiri berfikir keras sambil memandangi sebuah foto kecil keluarga yang ada atas meja kecil dekat TV.

"Aneh yah?"

Jaya menoleh melihat Prapto berdiri di sebelahnya, yang juga memperhatikan foto itu.

"Foto ini bagus. Tapi bagian wajahnya terlihat sangat buram, hanya wajah sang ayah yang terlihat masih utuh," Kata Prapto.

"Iya. Sama kaya pengukur tinggi di pintu dapur. Ukirannya padahal jelas, tapi gatau kenapa malah cuman tulisan namanya doang yang burem. Parahnya foto keluarga ini bukan burem, tapi lebih ke.. Kaya kebakar," Sahut Jaya.

"Kebakar!!"

Jaya dan Prapto berbalik melihat Rika yang terkejut mendengar nya.

"Apanya yang ke bakar?" Tanya Obi muncul bersama yang lainnya.

Jaya pun memberikan foto keluarga itu pada Obi agar yang lain bisa melihatnya.

"Maksudnya kebakar, mukanya ini ke bakar?" Tanya Rika melihat ke arah Riko.

"Aku.. Gatau.." Kata Riko bingung.

"Iya, kalo pake kamera, udah biasa kaya gini mah," Sahut Anggi.

"Kayanya foto ini di ambil pas si bayi belom lahir. Tapi si ibu perutnya udah gede," Kata Obi memperhatikan foto sepasang ibu dan ayah, beserta dua anak laki-laki mereka.

"Disini ga ada apa-apa lagi selain TV, terus.. Itu kaya DVD gitu kan?" Tanya Obi heran melihat video tape player yang ada di atas TV.

Semua orang mendekat, lalu Toro mencoba menyalakan tape player itu. Tapi tidak terjadi apa-apa.

"Rusak?" Tanya Toro heran.

"Kayanya karna ga ada listrik deh," Sahut Jaya.

"Riko.. Riko.."

Riko berbalik melihat Rika berdiri di depan rumah kamar yang pintunya sudah di buka.

"Ini kamar tidur," Kata Rika.

"Iya, itu kamar tidur. Ada dua kamar doang tadi gua liat," Sahut Jaya.

"Berarti buat orang tuanya, satunya buat anak mereka gitu?" Tanya Obi.

"Kayanya mah gitu,"

Anggi melirik ke arah Samsul yang terdiam memandangi video tape player itu.

Obi yang masih memegang bingkai foto kecil keluarga rumah itu, berjalan menghampiri Rika. Riko yang ada di belakangnya terheran karna melihat ada secarik kertas yang terjatuh dari balik bingkai itu.

"Apaan nih," Ucap Riko memungut kertas itu.

Anggi pun mendekat dan melihat catatan kecil yang terlihat sudah sangat usang itu.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang