Janji 10 tahun

55 7 0
                                    

Hening, semua orang terdiam termenung meski api yang melahap rumah keluarga itu sudah padam sepenuhnya. Hanya suara tangisan Rika yang sedang di tenangkan oleh Riko.

Obi yang terduduk menunduk, menghela nafas panjang, mengusap wajahnya lalu menoleh ke arah teman-temannya yang tampaknya mental mereka sudah jatuh.

"Jey," Panggil Obi.

"Hmm.." Sahut Jaya.

"Elu ga punya ide laen lagi? Ini udah sore," Kata Obi.

"Emangnya gua keliatan punya ide di mata elu?" Sahut Jaya tanpa menoleh.

Obi menelan ludah lalu menoleh ke arah Riko yang memeluk dan mengisap kepala adiknya dengan wajah pucat.

"Terus kita mau nyerah gitu aja disini? Elu semua mau kejebak selamanya disini? Besok kita sekolah! Elu pikirin deh gimana nantinya orang tua kalian cemas," Kata Obi berdiri.

"Itu mah elu pada, gua mah ngga sekolah," Sahut Toro tanpa menoleh.

Obi yang geram pun menginjak-injak tanah karna tidak bisa berbuat apa-apa.

"Sekolah???"

Semua orang melirik ke arah Jaya yang tiba-tiba mengangkat kepalanya.

"Iya sekolah, elu jadi memotivasi kan?" Tanya Obi bersemangat.

"Ngga bukan. Kita lupa satu hal," Kata Jaya langsung berdiri.

"Lupa apa ka Jaya?" Tanya Riko.

"Prapto sama Samsul.."

Kedua alis mereka terangkat mendengarnya.

"Secara ga langsung, bukan si ibu yang bawa kita, tapi mereka berdua, iya kan?" Kata Jaya dengan penuh semangat.

"Ya terus kenapa? Kita aja gatau mereka ada dimana," Tanya Anggi ketus.

"ITU DIA!!" Teriak Jaya menunjuk ke arah Anggi.

"Kejadiannya pas jam sekolah kan makanya mereka ga ada? Mereka masih idup!!"

Semua orang tersentak mendengar informasi yang seharusnya sudah jelas di kepala mereka.

"Jadi tujuan kita kesini bukan ungkapin kebakaran nya atau tenangin arwah si ibu? Selama ini hantunya itu.."

Kalimat Obi terhenti karna raut wajah semua orang berubah seakan mereka memiliki pemikiran yang sama.

Jaya dan Obi melihat semua orang perlahan bangkit berdiri dan memasang wajah yang tegar sekali lagi.

"Riko, Rika, kalian udah sering ke tempat yang penuh teka-teki kan? Kami semua minta bantuannya," Ucap Jaya.

"Aku bakal berusaha sebisa aku," Kata Riko.

"Iya, Rika juga," Sahut Rika.

Mereka berdiri melingkar saling berhadapan lalu mengangguk.

Berkat informasi dari Riko, mereka semua pergi ke Sekolah SMP satu-satunya yang ada di Rawa Raya.

Terlihat sangat tua, namun sekolah itu terlihat sangat terurus karna kakek Hasbi sendirilah yang mendirikannya.

Beberapa murid yang masuk siang masih beraktivitas, dan saat ini adalah jam istirahat.

"Samsul? Ooh.. Yang rumahnya baru kebakaran itu yah?"

Obi dan yang lainnya terdiam usai mereka bertanya pada salah satu murid disana.

"Iya. Liat ga dia dimana?" Tanya Obi.

"Gatau deh, dia kan masuk pagi. Tapi katanya sih mereka langsung pulang pas di kabarin rumahnya ke bakar," Jawab anak itu.

Obi dan yang lainnya menghela nafas.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang