Dirinya yang lain

41 6 3
                                    

Di tengah hamparan rumput yang terkena hembusan angin, Gama terdiam tampak tak percaya dengan yang dia lihat saat ini.

Sosok pria yang kabarnya sudah tewas, kini berdiri dengan raut wajah khasnya yang menatap matanya balik.

Professor Neuro berkedip pelan lalu dia melihat Edward yang sudah mengambil posisi bersiap dengan pedang panjang di tangannya.

"Jadi dia Edward disini yah," pikir Professor Neuro.

Semua orang tersentak lalu mereka melihat portal yang tadi di lalui Jonathan dan Professor Neuro perlahan mengecil sampai akhirnya hilang.

"Bang Jon.."

Professor Neuro dan Gama menoleh ke arah Erlangga yang panik di sebelah Jonathan.

Jonathan terbatuk keras sampai mengeluarkan percikan darah, lalu dengan mata lemas dan pucat dia tersenyum pada Erlangga.

"A-aaah.. sudah lama sekali yah Angga. Aku kangen sekali sama kamu,"

Air mata Erlangga langsung bercucuran. Dia menangis keras dan memeluk Jonathan.

Jonathan menghela nafas lega dan tersenyum lalu bersandar di bahu Erlangga.

Jonathan membuka matanya dan melihat Professor Neuro mendekati Gama lalu berjongkok di hadapannya.

Sementara itu, Obi dan yang lainnya terdiam karna mereka tidak tau siapa orang itu.

"Dasar tolol, anjing, memek, kontol, bangsat!!"

Semua orang terkejut karna Professor Neuro membentak Gama dengan kata-kata kasar.

Bibir Gama langsung mengkerut gemetar, lalu matanya berair melihat Professor Neuro.

"HUAAAA!!!"

Gama menangis keras berlari ke arah Erlangga dan memeluknya.

"Ih apa sih ini orang, ngomongnya kasar!!" Bentak Erlangga sambil mengelus kepala Gama.

Dengan wajah tenang, Professor Neuro perlahan bangkit sambil terus memperhatikan Gama.

"Masih sama," pikirnya dengan mata berkaca-kaca.

*UHUK!! *UHUK!! *UHUK!!

Semua orang kembali menoleh ke arah Jonathan yang terbatuk keras.

"Sebaiknya kita bawa dulu ke rumah sakit," ucap ayahnya Arthur.

Edward pun membopong Jonathan dan membawanya ke mobil Jacob bersama yang lainnya.

Berdiri dengan kedua tangan di saku, Professor Neuro melirik ke samping.

"Biar ku tebak, kau Kuro di dimensi ini kan? Apa amarah yang aku rasakan ini karna kamu cemburu?" Tanya Professor Neuro melihat bola mata Kuro memancarkan cahaya merah yang pekat.

"Kuro.."

Kuro berkedip lalu bola matanya kembali berubah menjadi biru mendengar Erlangga memanggilnya.

Kuro pun pergi terbang mendekati Erlangga sambil merubah dirinya menjadi papan luncur untuk Gama.

"Hei.. halo.."

Professor Neuro melihat Jacob mendekat dan menawarkan tumpangan padanya.

***

Saat mendengar kalau Jonathan sudah kembali, kakek Hasbi, para cucunya yang lain sampai Jidan, Nanda, Tria dan Olivia ikut datang menggunakan pesawat kakek Hasbi.

Mereka semua terkejut kaku melihat kondisi Jonathan. Luka serius yang di terima Jonathan hanyalah luka tusukan di lehernya dan kekurangan darah.

"Ini,"

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang