Lahirnya Keputusasaan

40 9 5
                                    

Note: ini revisi yang tadi hehe, gatau kenapa ke publish sendiri padahal ga di pencet. Saya kaget pas liat ada notif vote dari bang Axo

________________________________

Di bawah, kakek Hasbi, Irina, Fernando, Joseph, Surya dan Eugene sedang berdiri di tepian lingkaran sihir yang mereka buat. Lingkaran sihir versi sederhana dari sihir penghenti waktu milik Sarah yang mereka arahkan pada Jabberwock.

Mereka mendongak, melihat Sarah dan Barnie sedang bekerjasama melawan Jabbar di udara. Sementara Erlangga berbaring terengah-engah bersama teman-temannya.

Erlangga yang merasa pusing, perlahan membuka matanya dan melihat wajah Tiara. Tiara memberikan pahanya sebagai bantalan.

"A-Ada apa?" Tanya Erlangga gelagapan sambil perlahan bangkit duduk.

Obi, Toro, Jaya dan Suci yang tadinya mendongak melihat ke arah langit, langsung menoleh ke arah Erlangga.

"Tadi elu terjun, terus tiba-tiba pingsan," ucap Obi mendekat.

Dengan mata berkaca-kaca, Erlangga baru ingat kalau sebelum kesadarannya hilang, dia sempat mencium bau darah yang begitu pekat.

"O-oh iya, Jin mana?" Tanya Erlangga melihat ke sekelilingnya.

"Bocah yang bisa terbang itu yah? Itu di atas elu," jawab Tiara mendongak.

Erlangga ikut melihat ke atas, lalu dia menghela nafas lega.

"Masalahnya.."

"Masalahnya?" Tanya Erlangga heran karna melihat raut wajah Tiara yang tampak bingung.

"Lampu.. Ajaib nya ilang,"

Bibir Erlangga menekuk. Entah ini pertanda bagus atau buruk, yang pasti Jabbar juga tidak akan mendapatkan Lampu Ajaib nya juga.

"AKH!!!!"

Erlangga dan teman-temannya terkejut saat melihat Barnie terkena bola sihir hitam yang membuatnya terpental jatuh sampai terseret cukup jauh.

Barnie yang terbaring di atas gundukan tanah, terbatuk mengeluarkan darah lalu dia perlahan bangkit berdiri sambil memegangi dadanya.

Erlangga kembali melihat ke atas, Sarah dan Jabbar yang baru saja mengadu sihir mereka, kembali di serang oleh Jabbar. Jabbar menendang dagu Sarah, lalu mengumpulkan sihir hitam di telapak tangan kanannya dan menghantam Sarah menggunakan itu.

Sarah pun ikut terpental sampai tubuhnya masuk ke dalam tanah.

"S-SARAH!!" Teriak Fernando.

Dari tempat Sarah mendarat, ada ledakan besar dan muncul sesuatu yang terbang keluar dari sana.

Wajah Fernando berubah pucat melihat kekasihnya yang tampak berantakan, terlihat sangat kesal.

Sarah menempelkan kedua ujung jadi jempol dan telunjuknya hingga membentuk tanda 'oke'. Lalu dia memutar kedua tangannya.

Jabbar tersentak saat melihat ada lingkaran sihir besar berwarna emas di depan Sarah.

Erlangga dan yang lainnya kembali terkejut saat melihat ada ledakan dari tempat Barnie. Barnie mengumpulkan angin di sekitarnya, lalu membuat 2 piring angin yang berputar cepat di kedua telapak tangannya.

"Megaculus!!!"

Gelombang energi cahaya padat berwarna ke emasan, menebak lurus dari sihir Sarah.

Sarah dan Barnie menembakkan serangan mereka bersamaan.

Baru saja Barnie melempar serangannya, dia melihat Erlangga berlari ke arahnya sambil mengarahkan tongkatnya padanya. Barnie yang menyadarinya, menerjang cepat ke arah Erlangga, lalu Erlangga menyentuh telapak tangan Barnie.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang