9 Mei 2025

43 7 0
                                    

*** H-0: 9 Mei 2025 ***

Udara sejuk yang membawa aroma rerumputan, tapi pagi itu tidak terasa damai seperti biasanya.

Kakek Hasbi, Melody, Irina, Fernando, Ruskha dan Rika berdiri berjejer menghadap ke arah 4 orang yang tampaknya sudah menunggu mereka di depan kastil tua yang sudah termakan usia.

Kakek Hasbi, Melody, Irina, Fernando, Ruskha dan Rika berdiri berjejer menghadap ke arah 4 orang yang tampaknya sudah menunggu mereka di depan kastil tua yang sudah termakan usia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakek Hasbi melihat salah satu dari mereka maju selangkah ke depan. Kakek Hasbi dan pria itu sama-sama mengeluarkan Holy Grail yang mereka miliki.

"Tidak ada raja ketiga disini. Lupakan saja ritualnya," ucap kakek Hasbi.

"Aku belum bicara, tapi seperti biasa anda selalu tau apa yang akan terjadi jika berhubungan dengan Artefak tuan Hasbirawan," ucapnya dengan wajah tenang dan tampak tidak bersemangat.

"Dia tau nama kakek?" Tanya Rika.

"Tentu saja aku tau," orang-orang kembali melihat ke arah pria di depan mereka.

"Karna orang yang membunuh Hasbirawan di masa depan, adalah aku,"

Mereka semua terkejut sampai terperanjat mendengar nya.

"Hahaha bohong banget, orang kakek ga bisa mati," kata Fernando tertawa.

"Ada begitu banyak cara membunuh orang yang memiliki keabadian. Salah satunya-"
"Di bekukan," potong kakek Hasbi mengerutkan keningnya kesal.

Pria itu terdiam sejenak melihat kakek Hasbi.

"Hebat juga anda bisa tau," katanya dengan santai.

"Kalung Fernando. Kau pasti mencarinya, merebut kalung itu untuk membekukan Fernando. Iya kan?"

Fernando tersentak lalu dia menunduk melihat kalungnya dengan mata berkaca-kaca.

"Gila!! Dia hebat banget hahaha bisa tau. Ya kan Giovanni?" kata Viona tertawa menepuk pundak temannya.

"Berisik Viona," kata temannya menyingkirkan tangan Viona.

Viona yang cekikikan, melihat ke arah Rika yang terus menatap tajam padanya lalu dia menyeringai.

"Halo Rika kecil..." Sapa Viona.

"Ternyata benar, dia memang mengincar kita," ucap Eva di pikiran Rika.

"Iya," sahut Rika sebal.

Kakek Hasbi melihat Arthur berbalik lalu masuk ke dalam istana itu.

"Yang boleh masuk hanya Hasbirawan dan perwakilan ratunya," kata Kyle berdiri tegak.

"Tapi wanita itu tidak masuk, emangnya dia bukan ratunya?" Tanya Melody heran.

"Aku? Hahaha bukan.. ada satu orang yang udah di dalam. Oh iya Giovanni, udah waktunya kan?" Tanya Viona mendongak ke samping dengan seringai lebar.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang