Pecahan Ingatan

63 8 0
                                    

"HUAAA!! ARGA!! JESSIKA!!"

Gama yang sedang berbaring di rumah, langsung berlari menangis sesenggukan memeluk kedua anaknya yang sudah ada di rumah.

Arga dan Jessika saling menatap, lalu mereka tersenyum dan memeluk erat ayah kecil mereka.

"Makan yang banyak yah," Kata Gama tersenyum berseri membuat banyak masakan untuk kedua anaknya.

"Loh, ayah udah lancar masak?" Tanya Jessika heran duduk di meja makan bersama Arga.

Gama terheran lalu dia mendongak.

"Iya yah, aneh. Loh.. Sebentar.."

Gama berbalik dan terdiam menatap kedua anaknya.

"AAAA!!!"

Saking terkejut karna Gama tiba-tiba berteriak, Jessika dan Arga sampai melompat.

"Ingatan Gama kembali semua!!!"

"Lah serius!!" Teriak Jessika heboh.

"Ayah beneran udah inget semuanya?" Tanya Arga juga.

"Iya. Gama udah inget sampe.. Sampe.. Sampe mana?" Tanya Gama kebingungan.

"Lah gimana sih. Coba, terakhir ayah inget apa?" Tanya Jessika.

Gama menggerung memijat kepalanya.

"Bentar.. Arga bilang suka sama Gama.. Paman.. Abis itu Gama kabur kabur dari rumah sakit," Kata Gama masih berfikir keras.

"Maksudnya Arga bilang suka sama ayah?" Tanya Jessika menatap tajam ke arah adiknya.

Arga tersentak lalu dia menggeleng panik.

"Udah jauh juga yah. Bagus lah, aku seneng akhirnya ayah inget kenangan sama kita," Kata Jessika tersenyum pada ayahnya.

Mata Gama tampak berkilau menatap Jessika.

"Aku pengen bilang kita bisa rayain ini tapi.. Ibu masih malah tiba-tiba koma," Kata Jessika kembali murung, begitu juga dengan Arga dan Gama.

"Tapi.."

Jessika dan Arga melirik ke arah Gama yang masih menunduk.

"Melani lagi berusaha keras buat bantu sembuhin Anna. Kuro juga ikut bantu disana. Jadi yang bisa Gama lakuin sekarang cuman percaya sama mereka. Anna pasti bakal balik bareng-bareng sama kita kan," Kata Gama memelas.

Di tengah kegelisahan yang bercampur aduk, ketiganya terdiam lalu memegang tangan kecil ayahnya.

"Ayah masak apa?" Tanya Arga.

Gama berkedip cepat lalu dia melompat-lompat panik karna masakannya gosong.

*********************************

Di ruang tamu, Melody yang sedang memakan kacang rebus, memasang wajah kusut menatap mantan suaminya yang tampak murung dan terus memikirkan sesuatu.

"Biar aku tebak,"

Kedua alis kakek Hasbi terangkat lalu dia menoleh ke arah gadis SMA yang duduk di sofa depannya.

"Kamu pasti ga sadar kalo kamu udah diem begitu 2 jam. Terus gatau kalo asisten rumah tangga sama pengawal kamu ijin keluar," Ucap Melody.

"Ribut dan Maria keluar? Kapan?" Tanya kakek Hasbi bingung.

"Ya kan bener. Ada masalah apa sampe segitunya? Kebiasaan kamu itu pasti nurun ke cucu cucu kita," Kata Melody.

"Hehehe tidak ada. Ngomong-ngomong aku lupa, ada satu keluarga lagi yang belum aku perkenalkan, dan itu cucu kamu juga," Kata kakek Hasbi tersenyum berseri pada Melody.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang