Jangan Pergi

33 6 2
                                    

*DOR!! *DOR!!

Kuro mendesis kesal karna Holy Knight terus berlari menghindari tembakannya. Tapi di sisi lain, Holy Knight juga kesal karna entah berapa kali pun dia berusaha, semua serangannya dapat di elak oleh Kuro dengan mudah tanpa harus berpindah tempat.

Usai peluru mereka berdua habis, keduanya menerjang mendekat dan saling beradu tinju. Sama-sama mencoba menekan, tapi mereka juga tertekan.

Meski tertutup oleh topengnya, tapi di balik itu raut wajah Edward juga sama dengan Kuro yang terlihat sangat kesal.

"Bela diri nya hebat sekali!!" Pikir mereka berdua.

***

Duduk bersandar dengan kaki di atas, Gama tersenyum sambil bersenandung memperhatikan portal buatan Lambert yang kini sudah menyala, namun portalnya masih belum terbuka.

"Masih lama yah?" Tanya Gama memelas.

"T-Tinggal 2% lagi," ucap Lambert gelagapan.

"Hmm.. gitu.. yaudah mau gimana lagi. Gama tau ko Lamper sengaja ngelamain, tapi yang penting jadi," ucap Gama dengan santainya.

"KATA SIAPA BOCAH SIALAN!!!"

Lambert tersentak, lalu dia dan Gama menoleh melihat Annabelle yang berteriak kesal berdiri di dekat kabel besar yang menyuplai listrik ke portal itu.

"K-Kakak.." gumam Lambert terkejut.

Dengan wajah datar, Gama memperhatikan Annabelle lalu dia menoleh dan tersenyum melihat Professor Neuro yang berdiri dengan kedua tangan di dalam saku jasnya.

"Wah Professor udah baikan.. hihihi Gama ikut seneng," katanya menyeringai berseri lalu dia melompat turun dan merapihkan pakaiannya.

"Dia tidak merasa terancam padahal aku bisa melepas kabel ini kapak saja untuk mematikan portalnya," pikir Annabelle gemetar.

"Jangan.. tolong jangan kaget begitu.." Annabelle tersentak mendengar ucapan Gama yang begitu santainya.

"Ayolah, Gama udah tau kali kalo ini bakal terjadi. Satu.. dua.. tiga.."

Annabelle tersentak karna Gama menunjuk tepat ke arah pintu yang baru saja terbuka, dan muncul Jonathan dengan kondisi berantakan serta darah di ujung bibirnya.

"Hihihi Yeay.. Nathan menang lawan kakek Hasbi," kata Gama dengan girangnya bertepuk tangan.

"J-Jon.."

Jonathan berkedip pelan lalu menoleh melihat Vincent berlari ke arahnya dan memberikan topinya.

"Terimakasih," ucap Jonathan tersenyum.

Gama tersenyum semakin lebar dengan wajah berseri.

"Iih.. seru banget, semuanya udah kumpul.." katanya girang.

Annabelle dan Vincent benar-benar di buat bingung dengan sikap Gama.

Tapi anehnya, mereka percaya dengan ucapan Professor Neuro saat mereka akan pergi ke tempat ini tadi sore.

Di tengah-tengah, Gama yang tersenyum melirik melihat Jonathan, Professor Neuro, Vincent dan Annabelle secara bergantian.

Suasana hening itu pun pecah saat Jonathan menggerakkan jarinya.

Vincent terkejut karna Jonathan tiba-tiba mendorongnya menjauh dari sana. Vincent yang terjatuh pun melihat Jonathan tampak ngeri karna Gama mencoba menendang kepalanya. Jonathan yakin tendangan itu sangat kuat karna rambutnya bergerak terkena gelombang angin dari tendangan Gama tadi.

Sebelum Gama mendarat, Jonathan mencengkram baju Gama dan mencoba membantingnya. Tapi Gama justru menggenggam tangan Jonathan balik dan menggunakan tangannya sebagai tumpuan lalu dia kembali menendang wajah Jonathan.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang