Hadiah Pernikahan

74 11 1
                                    

"Gerah!! Gama ga kuat Anna.. HUUU!!!!"

Anna yang duduk di kursi roda, terkekeh melihat suaminya merengek menangis sambil menarik-narik kemeja dan jas hitamnya.

"Kamu serius nangis gitu di acara nikahan kakek?" Tanya Anna.

Gama yang menangis sesenggukan, melihat orang-orang yang sedang bersenang-senang dengan musik dan makanan. Bahkan Gama juga melihat Ady dan Keyla yang sudah boleh berjalan, bernyanyi bersama di atas panggung.

"Tapi gerah.." keluhnya lagi.

"Yaudah iya.. aku tau ko kamu ga bakal kuat. Aku udah minta Kuro siapin baju ganti, kamu ganti yah di dalem," ucap Anna.

Gama menyeka air matanya lalu dia menyeringai.

"Makasih Anna.. Kuro ayo," ajak Gama bergegas masuk ke dalam rumah kakek Hasbi.

"Saya permisi dulu nona Anna," ucap Kuro pamit lalu melayang mengikuti Gama.

Kuro mengejar Gama sedikit dan menarik tangannya ke arah rumah kakek Hasbi karna Gama sempat berjalan ke arah gerbang keluar.

"Waw hebat.."

Riko yang sedang makan kue, mendongak melihat Fang.

"Kenapa Fang?" Tanya Riko heran.

"Anak itu aneh, dia bahkan bisa salah belok padahal rumah kakek mu sebesar ini," ucap Fang terpukau.

"Hahaha iya yah, aneh banget," sahut Irina ikut tertawa melihat Gama.

"Kata mba Anna, tiap mereka pergi, bang Gama tangannya harus di iket biar ngga tiba-tiba belok sendiri terus nyasar," tambahnya.

"Separah itu?" Tanya Joseph terkejut.

"Waktu nyerang markas perekrutan Big Star palsu juga gitu. Tau-tau ilang sendiri,"

Semua orang menghela nafas saat melihat Gama tersandung lalu sempat menangis sebentar.

Fang yang dalam tubuh mininya, terdiam memperhatikan Gama yang kini sudah masuk ke dalam rumah.

Saat baru masuk, Gama terdiam melihat lorong besar kosong dan sunyi di depannya.

"Mau ganti dimana?" Tanya Kuro.

"Disini?" Tanya Gama mendongak melihat robotnya.

"Tuan Gama.."

Gama dan robot bulat di sebelahnya, berbalik dan melihat Ribut berjalan dari dalam rumah ke arah mereka.

Pelayan bertubuh kekar dan besar itu berhenti lalu berjongkok di hadapan Gama.

"Ouuu Ibut!!" Ucap Gama dengan riangnya.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Ribut dengan wajah datar.

"Emm.. Gama gerah mau ganti baju," ucap Gama kebingungan.

"Apa anda bawa baju gantinya?" Tanya Ribut lagi.

"Bawa," jawab Kuro membuka mulutnya lebar-lebar, lalu dia mengambil satu setel kaus biasa dan celana pendek kebesaran yang biasa di pakai Gama.

"Bagaimana kalau anda mandi dulu? Tubuh anda penuh keringat," ucap Ribut.

"Oh iya juga," kata Gama memperhatikan tubuhnya.

Ribut pun kembali berdiri lalu mempersilahkan Gama untuk berjalan lebih dulu lalu dia mendampinginya di sebelahnya.

"Ibut ga ikut pesta??" Tanya Gama mendongak dengan kepala miring.

"Tentu saja saya ikut. Saya mengurus makanan, dan di dapur sangat ramai. Karna ada pemberitahuan dari alat saya kalau pintu depan terbuka, jadi saya kesini," ucap Ribut menunjukkan tablet miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang