Dari lantai dua, Rika yang keluar kamar sambil menggendong boneka beruang cokelat nya melihat Riko sedang merapihkan ras ranselnya di ruang tamu. Dia juga melihat ada Matio sedang berbincang dengan Irina dan Joseph.
"Dih Riko mau pergi ko ga ngajak Rika!!!"
Rika berlari menuruni tangga sambil berteriak.
Riko mengangkat kepalanya lalu dia tersenyum.
"Soalnya Rika ga boleh ikut," kata Riko tersenyum dengan wajah cerah dan kedua tangan di pinggang.
"Dih pelit.." kata Rika ngambek.
"HAHAHA perempuan ga boleh ikut," kata Matio tertawa keras.
"Kenapa emangnya?" Tanya Rika heran.
"Soalnya ini petualangan Antar Pria!!" Teriak mereka berdua sambil Matio mengangkat Riko ke pundaknya.
Rika berkedip cepat lalu wajahnya berubah cerah.
***
Di dalam mobil sekaligus rumah milik Matio, Riko tampak sangat senang di dalam sana.
"Hahaha girang amat, kaya ga pernah naik mobil ini aja," ucap Matio tertawa sambil melihat pantulan cermin.
"Emang belom. Terakhir ngerasain naik mobil ini jalan kan pas kita lawan Tante Sarah," ucap Riko berbaring di atas tempat tidur dengan kepala terbalik menghadap Matio.
"Oh iya juga. Hei Riko, di rak atas wastafel, ketiga dari kiri, ada kotak sereal madu kesukaan kamu. Gimana kalo kamu seduh biar perjalanan kita ga bosenin?" Tanya Matio.
"Sereal madu itu? Serius!!"
Riko yang terkejut pun langsung melompat turun dan bergegas memeriksa rak yang di sebutkan Matio.
"Pake kotak kayu di bawah wastafel," ucap Matio.
Riko yang tadinya memang kebingungan bagaimana menggapai rak itu, lebih heran karna Matio memiliki benda itu disini.
"Ko om punya ini?" Tanya Riko sambil menarik kotak itu, menggunakannya sebagai pijakan dan mengambil kotak sereal.
"Bang- Om Gama sering main kesini," ucap Matio.
"Bukannya om Gama mabokan?" Tanya Riko heran.
"Kan mobilnya ga jalan,"
"Om Gama ngepain kesini?" Tanya Riko membuat Matio panik secara tidak sengaja.
Sebenarnya bukan Gama yang datang secara sukarelawan. Matio sendiri sangat menyukai pantat Gama, jadi dia sering menipu Gama agar dia datang, dan mengentotinya dengan ganas.
Meski sudah beberapa kali melakukan itu, tapi Gama tidak sedikitpun curiga padanya, dan itu sangat mempermudah Matio. Meskipun setelahnya sangat sulit membuat Gama berhenti menangis.
Dengan hati-hati Riko membawa semangkuk sereal dengan susu putih ke depan dan duduk di samping Matio. Dia meletakkan mangkuk itu tengah-tengah mereka, lalu Matio memutar musik dengan suara yang cukup keras.
"INI DIA PERJALANAN RIKO SEBELUM MULAI SEKOLAH BESOK!!!" Teriak Matio.
"YEAAAY!!! NGOMONG-NGOMONG KITA MAU KEMANA?" Tanya Riko dengan mata berbinar-binar.
"Hmm.. Hmm.. Hmm.." Matio tersenyum lebar dengan sedikit sombong.
"Kita akan pergi ke salah satu tempat terangker di Jawa tengah. Wana Jisim," bisik Matio menyeringai lebar.
Riko menelan ludah ngeri mendengarnya.
"Emm.. bentar om, boleh berhenti sebentar ga?" Tanya Riko.
Kedua alis Matio menekuk lalu dia menepikan mobilnya dan melihat Riko keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.