"Suikoden?" Tanya Anggi heran.
"Iya, masa elu gatau? Dari masih jamannya PS 1 udah ada. Kalo ga salah udah seri ke 5 apa 6 gitu. Gua lebih suka cerita di seri keduanya. Cobain deh," ucap Jaya.
"Ah burik banget pasti kalo PS 1 mah," ucap Anggi malas.
"Remake nya udah ada ko yang suikoden 1. Gua udah maen," kata Obi sambil menuntun sepedanya.
Erlangga yang tidak paham soal game, hanya tersenyum memperhatikan mereka dari belakang bersama Obi.
Karna Obi membawa sepeda, jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki ke rumah Toro.
Tapi di tengah jalan, mereka berempat terhenti usai berpapasan dan saling menatap dengan seorang laki-laki yang tampak masih remaja di hadapan mereka.
"AAAA!!!" Teriak mereka semua saling menunjuk.
Mereka tidak menyangka kalau akan bertemu dengan orang yang pernah di lawan Erlangga saat mereka piknik bersama Arthur. Laki-laki pemilik pengawal Demon Lord Sylphy.
"NGEPAIN LU DISINI!!" Teriak Obi marah.
"Terserah aku mau apa. Kalian yang sedang apa disini," katanya tidak mau kalah.
Orang bernama Barnie itu melihat Erlangga yang terus menatapnya dengan raut wajah penuh dendam.
"Kamu sudah tidak punya Artefak kan?" Tebaknya.
Alis Erlangga berkedut mendengarnya.
"Aku bisa membunuh kalian kalau aku ingin. Tapi ada yang lebih penting, minggir,"
Saat Bernie berjalan melewati Erlangga, langkahnya terhenti karna Erlangga menahan bahunya.
"Kami ga bakal diem aja kalo om mau bunuh orang," ucap Erlangga menatap tajam.
Barnie menepis tangan Erlangga, lalu dia menarik kerah bajunya.
"Kalo kamu emang cari mati, bilang sekarang,"
Erlangga dan Barnie terus saling beradu tatapan. Tapi Erlangga melirik melihat ada peri kecil keluar dari kalung yang di pakai Barnie.
"Lepaskan saja dia, sekarang kita harus mencari anak itu sesuai perintah nona Sylphy," katanya.
"Aku udah bilang, kalo kalian mau bunuh orang, kami ga bakal biarin kalian lewat," ucap Erlangga.
"Kami ga bakal bunuh orang, kami justru nyari orang," ucap peri kecil itu.
"Siapa?" Tanya Erlangga.
"Kami juga belum tau," kata Barnie melepaskan tangannya dari kerah Erlangga.
"Ada seorang manusia yang di cintai angin. Orang itu sudah ada sejak lama, tapi nona Sylphy sudah tidak sabar lagi dan sangat ingin menemuinya. Nona Sylphy bilang, orang itu ada di kota ini," ucap Pixie.
"Apa ga?"
Erlangga menoleh dan melihat teman-temannya. Karna mereka tidak bisa melihat dan mendengar Pixie, jadi yang mereka lihat dari tadi Erlangga berbicara sendiri.
Erlangga pun menjelaskan ulang apa yang di katakan Pixie.
"Kami ga percaya," kata Obi ngotot.
"Aku tidak perduli," kata Barnie.
"Aku akan ikut denganmu,"
Semua orang terdiam memperhatikan Erlangga.
Barnie menggeram kesal lalu dia menghela nafas.
"Terserah,"
Barnie pun berbalik dan kembali berjalan bersama Pixie di pundaknya.
"Kalian duluan gapapa ko," kata Erlangga tersenyum pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.