"Anna.."
Anna yang baru saja terlelap, terkejut sampai dia benar-benar terbangun dari tidurnya. Arga dan Jessika mendengus padahal mereka akhirnya berhasil membuat ibu mereka istirahat lagi.
Kakek Wardi yang ada di kamar mandi juga mendengar suara Gama.
"Oh.. kamu ko udah balik? Bukannya mau seminggu di rumah kakek Hasbi?" Tanya Anna heran sambil perlahan bangkit duduk.
"Cuman sebentar, Gama kangen Anna," kata Gama dengan riangnya pergi naik ke atas bangku yang ada di sebelah tempat tidur istrinya.
"Hahaha padahal tadi pagi kita abis telponan," kata Anna mencubit pelan pipi Gama.
"Hehe abisnya tadi bang Koci pulang lagi ke kampung, jadi rumah kakek sepi, Gama bosan. Tapi Gama janji, disini cuman 2 jam abis itu balik lagi ke rumah kakek Hasbi," kata Gama.
"Haha yaudah bagus. Tapi aku udah ngantuk banget, abis minum obat. Gapapa kan kalo aku tidur?" Tanya Anna dengan pandangan yang sudah buram.
"Iya, Anna tidur, Gama disini," kata Gama dengan riangnya mengangkat kedua tangannya.
"Makasih.."
Gama membantu Anna berbaring, lalu menyelimuti tubuhnya.
Dengan cepat Anna pun langsung tertidur pulas karna efek obat.
"Ayah mau donat? Tapi tinggal yang gula putih," tawar Jessika.
"Gama mau.."
Gama melompat turun, lalu pergi menghampiri kedua anaknya yang duduk di atas tikar.
Arga yang ada disana, terdiam memperhatikan ayahnya yang memakan donat layaknya anak kecil. Perasaan nya terhadap ayahnya tidak sedikitpun berkurang meski sekarang dia memiliki pacar.
"Eh Ga, gua cabut dulu yah, mau jalan sama Irul," bisik Jessika.
"Ah tai lah, mentang-mentang ada ayah," bisik Arga kesal.
"Yaudah sih, biasanya juga elu maen HP doang. Gua cuman mau makan sama nonton, abis itu balik,"
Gama yang sedang mengunyah dengan mulut penuh, melihat Jessika bangkit dan memakai tas kecilnya.
"Jessika mau kemana?" Tanya Gama memelas.
"Mau pergi sama Irul dulu bentar, gapapa kan?" Tanya Jessika.
"Gapapa," jawab Gama kembali tersenyum.
Jessika mencium pipi Gama, lalu dia pamit pergi meninggalkan Arga dan Gama.
Suasana kamar itu menjadi hening, tapi Gama diam karna dia sangat fokus menghabiskan satu donat yang ukurannya cukup besar baginya.
"Ayah.. gimana kabarnya? Kata kakek Hasbi ayah tidur 3 hari ga bangun, capek banget yah?" Tanya Arga pelan.
"Emm?? 3 hari?" Tanya Gama heran.
"Iya 3 hari. Ayah lupa?" Tanya Arga heran.
"Gama tidur 2 hari, bukan 3 hari," kata Gama bingung sampai kepalanya miring.
"Ga langsung tidur apa emang udah bangun dari kemaren?" Tanya Arga lagi.
"Ga langsung tidur. Soalnya Gama main sama kakek Hasbi, kakek Wardi, Ibut, terus.. Koci, sama Tio.."
Kakek Wardi tersentak panik karna Gama memberitahu hal itu dengan mudahnya pada Arga.
Tapi yang Arga tangkap dari ucapan Gama, Gama hanya bermain biasa, jadi Arga tidak curiga sedikitpun.
"Om Matio juga?" Tanya Arga.
"Iya. Ganti gantian. Pertama kakek Hasbi, kakek Wardi sama Ibut. Abis itu sorenya kakek Wardi, Kakek Hasbi sama Tio, abis itu jam 9 kakek Wardi, Rio sama Ibut. Tengah malem kakek Hasbi ikutan jadi berlima. Terus sampe pagi.. terus Ibut udahan. Siangan dikit Ibut udahan terus Tio main lagi," jelas Gama mencoba mengingat nya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.