"Hmmmmmmmm..."
Ribut dan Maria bingung karna sejak kepergian orang-orang dari dimensi cermin, dia terus termenung sampai tubuhnya tak terurus. Sudah beberapa hari dia duduk dengan wajah kusut dan tak bergerak dari kursinya.
"Gua ga bakal maafin mereka!!!"
Kata-kata terakhir dan tatapan dingin Erlangga terus menghantui kepalanya. Kakek Hasbi terus menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Jonathan yang lain.
"Kakek.. kakeeeek.."
Mata kakek Hasbi bergerak melihat ada Riko dan Rika di hadapannya. Kepala kakek Hasbi semakin berdenyut melihat Riko karna mengingatkan nya dengan Riko yang lain, yang juga jadi membencinya.
"Kek.. bangun.. bau kakek busuk banget kaya mayat.." kata Rika mengguncang tubuh kakek Hasbi.
"Mau sampe kapan kakek begitu terus?"
Kakek Hasbi perlahan mengangkat kepalanya dan melihat semua keluarganya ternyata sudah ada disana, bahkan Beta dan Alfa juga ikut hadir.
"Kalian pulang saja sana.." katanya dengan suara serak.
"Kakek Hasbi ga bakal mati kan meskipun ga makan bertahun-tahun juga?" Bisik Beta ke Eugene.
"Iya," sahutnya.
"Kalo kaya gini mah terpaksa. Minggir kalian!!"
Mereka semua menoleh ke belakang dan terkejut karna Matio datang membawa selang besar.
Mereka semua pun panik dan bergegas menyingkir, lalu Matio menyemprotkan air ke kakek Hasbi sampai dia terjungkal ke belakang.
"Aaaa!! Iya iya cukup.. hentikan Matio!!" Teriak kakek Hasbi kelabakan.
Dengan wajah masam, kakek Hasbi duduk berendam di dalam bak mandi dengan seluruh keluarganya yang menunggunya di depan pintu.
"Kenapa kalian masih disana.." katanya sebal.
"Kalo ga di liatin kakek pasti ga bakal mandi," ucap Alfa lalu mereka semua mengangguk membenarkan.
"Sudah sana ke depan.. kalian mau basah juga?"
Semua orang bergegas pergi karna kakek Hasbi keluar dari bak mandi, lalu menyemprotkan shower ke arah mereka.
Di ruang tamu, semua orang berkumpul dan memperhatikan kakek Hasbi yang sedang meminum air putih untuk menghilangkan dehidrasi nya.
"Yaampun.. rasanya mengerikan. Kira-kira bagaimana yah mereka disana tanpa Jonathan," ucap kakek Hasbi menggaruk kepalanya.
"Kata Jonathan, dia udah antisipasi kalo ini bakal terjadi. Jadi Jidan sama yang Laen udah terima kalo beneran kejadian," jelas Eugene.
"Dari pada mikirin itu, mending kakek pergi ke perkumpulan penjelajah aja," ucap Matio memberi saran.
"Nah ide bagus tuh," sahut Surya.
Kakek Hasbi melirik menatap satu-persatu para cucunya lalu dia mengangguk.
Dengan lesu, kakek Hasbi pergi ke museum tempat para penjelajah di Indonesia berkumpul. Saat dia tiba, ternyata suasana sedang ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.