Pengorbanan untuk kebahagiaan nya

33 6 2
                                    

Di seluruh dunia di siarkan secara langsung pengumuman bagi orang-orang yang merasa kalau semuanya terasa berbeda. Bagi orang-orang tersebut di harapkan berkumpul di pantai bagian Utara Britania Raya tempat pertempuran terakhir Erlangga dan Arthur dewasa.

"Ngggggg.."

Gama tersenyum memeluk Kuro yang menangis di pelukannya.

"Kenapa dia ga pamit?" Tanya Toro heran.

"Ah, paling dia kesel gara-gara kalah," celetuk Obi.

"Obi!" Bisik Erlangga menyenggol Obi.

Obi tersentak melihat Gama, Ady dan Professor Neuro terdiam menunduk.

"Gama ga bisa nyalahin Gama yang satunya kalo dia jahat. Sampe sekarang kadang kalo inget sama Paman sama yang lain, rasanya susah banget buat nahannya. Apalagi Gama yang satunya udah ga punya Anna sama Ady," ucap Gama pelan.

"Iya kamu bener. Aku sendiri sebenernya masih suka ngebayangin kita masih tinggal bareng, hidup damai di satu rumah sama Rendra. Aku emang suka sama kehidupan kita yang sekarang. Tapi tetep aja beda,"

Suasana seketika menjadi lebih berat dari sebelumnya karna ucapan Gama dan Ady.

"Hei.."

Semua orang tersentak karna suara Gama terdengar sedikit lebih berat.

Ady menoleh dengan mata gemetar ke arah Gama. Meski terlihat sama, tapi Ady tau kalau sekarang Seketh sedang mengendalikan tubuh Gama.

"Kebetulan sekali. Ada yang ku bicarakan dengan mu," ucap Seketh mengerutkan keningnya.

Semua orang terdiam, lalu Ady melihat ke arah semua orang dan memintanya untuk keluar.

"Kamu gapapa?" Tanya kakek Hasbi cemas.

"Gapapa kek," ucap Ady tersenyum.

Semua orang berbondong-bondong meninggalkan ruangan itu dan hanya menyisakan Ady, Seketh dan Kuro yang kini tertidur di pelukan Seketh.

"Kebetulan sekali kalian membicarakan ini. Jadi sekalian saja aku katakan ini padamu. Aku dan Gama berencana mengembalikan ayah kalian ke masa lalu,"

Kedua mata Ady perlahan terbuka lebar mendengarnya.

***

Sudah 3 hari berlalu. Rencana pengembalian orang-orang yang datang dari dunia cermin berlangsung lancar.

Dengan komunikasi lewat pimpinan dari berbagai negara, para anggota Big Star berhasil mengumpulkan data orang-orang yang akan kembali. Meski tanpa Alfa, Carlos dan Ady, rencananya masih berjalan dengan lancar tanpa kendala.

Usai pembicaraan dengan Seketh tempo hari, Ady menghubungi semua keluarganya untuk berkumpul dan membicarakan hal ini.

Dan saat ini, Carlos merasa mobil yang sedang dia kendarai lebih suram dari apapun yang pernah rasakan.

Ady, Rendra, Beta dan Alfa pergi menggunakan mobil sementara Gama menaiki Kuro pergi ke kampung mereka.

Saat tiba di cafe milik Candra, Koci dan Karin yang sudah menunggu mereka pun tersenyum dan mempersilahkan mereka masuk. Bahkan disana sudah ada pria tua dengan syal yang melilit di lehernya.

Hangat, tidak berisik dan bercanda seperti biasa. Karin bisa merasakan kalau saat ini situasi sedang terasa berat.

Mereka semua sudah di beritahu dasarnya oleh Ady, dan Gama yang akan menjelaskan detailnya sekarang.

"Waktu itu Gama lagi di kendaliin Seketh waktu nolongin Alexa," jelas Gama menunduk sambil memeluk Kuro.

"Oh yang itu," sahut Koci yang duduk di atas meja bartender.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang