"Makan yang banyak," ucap Morgan menyeringai sambil mengusap punggung Jonathan.
Jonathan yang menunduk, mengangguk pelan sambil kembali memakan sarapannya.
"Silahkan Prof," Vincent menghidangkan secangkir kopi hitam pekat di depan Professor Neuro lalu dia kembali duduk karna ingin mendengar apa yang akan di katakan Professor Neuro.
"Aku sudah mengerti tentang hilangnya kasus orang-orang akhir-akhir ini berkat informasi dari Jonathan," ucap Professor Neuro dengan wajah dinginnya.
"Terus ada hubungannya sama Gama?" Tanya Morgan.
"Tidak, dia sama sekali tidak ada kaitannya. Lagi pula Gama sangat terikat dengan Erlangga, jadi tidak mungkin dia melakukan hal buruk padanya," ucap Professor Neuro.
"Terus inti permasalahannya?" Tanya Vincent yang semakin penasaran.
"Pertama-tama. Bisa kita pastikan kalau ada dunia lain yang menggambarkan cerminan dari dunia kita,"
Vincent dan Morgan terkejut mendengarnya.
"Akhir-akhir ini, orang-orang banyak yang hilang, kemungkinan mereka pindah ke dunia Jonathan ini," ucap Professor Neuro menunjuk ke arah Jonathan.
"Lalu bagaimana dengan Jonathan sendiri?" Tanya Morgan terheran.
"Secara unik, Jonathan tidak hilang. Tapi dia bertukar tempat dengan Jonathan yang ada disana. Dan ini, bukanlah Jonathan dari dunia kita," ucap Professor Neuro.
Semua orang menghela nafas bersandar di kursi.
"Kamu kenapa Jon bisa tukeran?" Tanya Vincent.
"Maaf. Waktu itu aku hanya berjalan seperti biasa, lalu tiba-tiba pindah ke pasar," jelas Jonathan.
"Garis bawahi. Kamu pindah saat berjalan ke tempat pameran alat-alat canggih. Dari situ kita bisa berasumsi, kalau seseorang dari dunia Jonathan ini, membuat sebuah portal yang dapat berpindah antar dimensi," kata Professor Neuro.
Semua orang tersentak kaget mendengarnya.
"Aku juga masih tidak tau apa. Tapi sepertinya hari itu dia seperti ingin mencoba sesuatu dan akhirnya membuat mu bertukar tempat dengan Jonathan kami," ucap Professor Neuro ke Jonathan.
"Tapi bagaimana kalian tau kalau aku bukan Jonathan dari dunia ini?" Tanya Jonathan heran.
"Simpelnya, kami tau target orang yang mau kamu bunuh. Kamu ikutin kamu buat menghentikan kamu di pasar," kata Morgan.
"Di pasar? Aah.. jadi saat ini aku sedang.. mengintai korban,"
Jonathan seketika kembali lesu dan merinding.
"Iya. Tepat saat kamu ingin membunuh target kamu, raut wajah kamu tiba-tiba berubah," ucap Morgan lagi.
"Bingung, awalnya aku juga terkejut karna kamu terlihat seperti orang yang kebingungan sekaligus orang yang berbeda. Jadi aku menghubungi Professor Neuro dan Vincent," ucap Morgan.
"Kami akhirnya memutuskan untuk memperhatikan kamu dulu mulai dari pulang ke rumah, bertemu dengan Olivia. Kami juga sempat terkejut melihat kamu pergi menemui Gama," jelas Vincent.
"Tapi Professor memiliki feeling kalau kamu bukan Jonathan dari dunia ini, dan Gama mencoba mengelabui kamu karna kamu sangat mengidolakannya," tambah Morgan.
Professor Neuro melirik ke arah Jonathan yang kembali mematung kaget, lalu dia menggeleng.
"Jadi kalau kita bertemu dengan Fatso dari dunia ini, aku bisa kembali?" Tanya Jonathan.
"Siapa Fatso?" Tanya Vincent terheran.
"Emm.. jadi ada seorang penemu bernama Fatso. Dia partner bisnis kakek di dunia aku. Kemungkinan terbesar aku terdampar kesini karna alat yang dia buat," kata Jonathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.