"OBI ANJING!!! ITU PUNYA GUA!!" Teriak Anggi marah.
"Anggi bahasanya.." tegur Koci yang duduk dengan kedua kaki lurus ke depan, duduk di depan pintu rumah kontrakan Anggi.
Anggi mendengus kesal ke arah Koci, lalu dia memalingkan wajahnya.
Koci menghela nafas, lalu dia melihat Erlangga datang membawakan dua jagung bakar dan duduk di sebelah Koci.
"Kakek kecil suka pedes kan? Aku pakein saos," kata Erlangga.
"Ooh.. hahaha, terimakasih," ucap Koci tertawa sampai kumisnya tersingkap.
Koci dan Erlangga kembali melihat ke depan, rumah Anggi, Obi, Toro, Jaya, bahkan Suci dan Tiara bersama-sama membakar jagung di depan rumah kontrakan Anggi karna Koci membawakan banyak jagung dari kampung.
"Erlangga, terimakasih yah karna udah berteman dengan Anggi,"
Erlangga yang sedang memakan jagung nya, menoleh ke arah Koci yang juga sedang mengunyah.
"Kenapa bilang gitu tiba-tiba?" Tanya Erlangga heran.
"Aku tau dulu dia seperti apa. Anggi pernah menceritakan kalau dia pernah melakukan hal buruk padamu. Karna hal itu juga keluarganya bankrut, bahkan tidak ada satupun teman di sekolahnya. Terimakasih karna sudah mau berteman dengannya," ucap Koci menoleh dan tersenyum dengan wajah berseri sampai kumis nya ikut menekuk ke atas.
"Haha iya," ucap Erlangga ikut senang.
Koci melihat ke depan, Anggi sedang berjalan ke arahnya. Dia berjongkok lalu meletakkan segelas air dingin dan juga beberapa lembar tisu.
"Saosnya nempel di kumis sama jenggot," katanya pelan dengan wajah malu-malu.
"Haha terimakasih,"
Anggi menelan ludah lalu mengangguk pelan dan kembali ke panggangan.
"Dia sebenarnya baik," ucap Koci lagi.
"Aku tau ko," balas Erlangga ikut melihat ke depan.
***
Erlangga yang terduduk di tanah, terperanjat karna Koci yang biasanya dia lihat sangat menyenangkan, seru, lucu, dan keren, kini terlihat sangat menyeramkan.
"Huhhh.."
Erlangga menoleh ke arah Fernando yang menghela nafas panjang sambil menyeka keringat di wajahnya.
"Kenapa?" Tanya Surya heran.
"Kalian ga ngerasain panas apa?" Tanya Fernando heran.
Surya dan Erlangga terheran, mereka baru merasakan hawa panas aneh yang padahal tadi tidak terasa.
Surya dan Fernando terdiam lalu mereka perlahan menoleh ke arah Koci. Mereka baru sadar kalau sekitar Koci tampak bergelombang karna suhu panas yang cukup tinggi keluar dari tubuhnya.
"Panasnya dari dia," pikir mereka.
*GGRRRRRR!!!
Kakek Hasbi berbalik dan melihat Jabberwock yang tampak marah ke arah mereka.
"Abi, aku punya rencana,"
Kakek Hasbi terheran menoleh ke arah Melody.
"Rencana apa?" Tanya kakek Hasbi.
Melody pun menyeka rambutnya ke belakang telinganya, lalu dia menoleh ke arah Sarah yang sedang berdiri sambil merapihkan pakaiannya.
Sarah yang merasa pun menoleh ke arah Melody.
"Ayo,"
Erlangga, Fernando dan Surya menoleh ke arah Sarah yang tiba-tiba berbicara.
"Kemana? Bukannya kita harus bantu dia?" Tanya Fernando heran menunjuk ke arah Koci.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
Hayran KurguCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.