Penuh dengan uap, panas, Professor Neuro dan Kaisar duduk di ruang sauna dengan tubuh penuh keringat.
Beberapa kali Kaisar menghela nafas karna merasa sedikit tidak kuat berlama-lama disini, tapi dia melihat betapa santainya Professor Neuro duduk bersandar.
Tubuhnya yang besar, dada bidang, perut sedikit buncit yang kencang, kulitnya yang kecoklatan terlihat mengkilap.
"Prof, waktu itu anda bilang kalau anda tau kan kelemahan Gama? Apa?" Tanya Kaisar.
"Banyak," jawab Professor Neuro masih dengan mata terpejam.
"Boleh di sebutkan?" Tanya Kaisar lagi.
"Panas, mobil, kata kasar, bentakan, ayahnya, istrinya, dan emm.. yah itu saja,"
Kaisar tersentak.
"Apa lagi, jangan di sembunyikan," kata Kaisar geram.
"Yang terkahir tidak penting," ucap Professor Neuro.
"Apanya yang tidak penting? Sebutkan saja apa susahnya," kata Kaisar sedikit geram.
Professor Neuro perlahan membuka matanya lalu melirik ke arah Kaisar.
"Orang mesum,"
Alis Kaisar berkedut kencang mendengarnya.
"Y-Yah, ternyata yang terakhir memang tidak penting," kata Kaisar gelagapan.
Keduanya terdiam, Professor Neuro kembali bersandar dan memejamkan matanya. Sementara Kaisar yang ikut bersandar melirik ke arah handuk Professor Neuro yang di selangkangannya sedikit terangkat karna terlalu besar.
"Anda pernah-"
"Iya," potong Professor Neuro."Saya belum tanya, kenapa malah di jawa-"
"Jawabannya iya," potong Professor Neuro lagi.Kaisar menelan ludah dan membayangkan sesuatu yang membuat kontolnya berdiri tegak.
"Apa itu alasannya kenapa dia menjadi sangat penurut pada anda?" Tanya Kaisar lagi.
"Begitulah," jawab Professor Neuro lagi dengan santainya.
"Tapi kan badan Gama kecil, memangnya muat kalo kon-"
"Tuan Kaisar.."Kalimat Kaisar terhenti dan melihat Professor Neuro melirik ke arahnya.
"Membicarakan hubungan intim seseorang sangat tidak sopan, dan aku merasa tidak nyaman,"
Keduanya terdiam saling menatap, lalu Kaisar menghela nafas dan mengangkat bahunya.
"Maaf kalau begitu," kata Kaisar.
Keduanya kembali terdiam bersandar tidak berbicara sama sekali.
"Anu.."
Kaisar dan Professor Neuro menoleh dan sedikit terkejut karna mereka melupakan ada Jonathan juga disana.
"Maaf ikut menyela, tapi ada sesuatu yang membuat saya penasaran sejak kemarin. Apa disini tuan Joker kuat dalam sex juga?"
Kedua pria yang bersama Jonathan itu terdiam memperhatikan Jonathan, lalu mereka tersentak.
"Juga??" Pikir mereka.
"Huhhhh.. maaf, sepertinya aku sudah tidak kuat," ucap Kaisar bangkit berdiri.
Jonathan terdiam sejenak lalu dia ikut berdiri.
"Anda masih mau disini Professor?" Tanya Jonathan.
"Ya," jawab Professor Neuro masih memejamkan matanya.
Satu mata Professor Neuro terbuka sedikit melihat Jonathan dan Kaisar pergi.
Di ruangan itu, Professor Neuro kembali mengingat kejadian yang tidak dia beritahu pada Jonathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.