"Hei,"
Arthur dewasa yang sedang duduk di pintu depan melihat lurus ke depan, melihat Arthur dirinya di masa ini muncul menghampirinya.
"Yang lain tidur, sepertinya mereka suka ada disini," ucap Arthur kecil duduk di sebelah Arthur besar.
Arthur besar hanya terdiam memandangi dirinya yang kecil dengan wajah datar lalu kembali melihat ke depan.
"Jaga Erlangga saat aku pergi,"
Keduanya terdiam dalam hembusan angin yang menggerakkan rambut pirang mereka.
"Sudah pasti," jawab Arthur kecil.
"Saat aku kembali nanti, ingatan baru akan terukir tanpa menghilangkan ingatan yang lama. Tentu saja ingatan baru itu berasal darimu," ucap Arthur dewasa.
"Aku paham. Ngomong-ngomong bagaimana caramu dan Wanita bernama Viona itu kembali?" Tanya Arthur kecil.
"Setelah memastikan Erlangga melewati jam kematiannya, aku dan Viona akan kembali," katanya.
"Kapan?" Tanya Arthur heran.
"Sore nanti,"
Arthur kecil terdiam dengan mata berkaca-kaca lalu dia menghela nafas.
Saat sedang termenung, kedua Arthur itu melihat Gama datang dengan cara terbang mengendarai Kuro yang berbentuk papan luncur.
"Alur.. ka Angga mana?" Tanya Gama berlari dengan riangnya sambil melempar helm yang dia pakai ke Kuro.
Arthur kecil terdiam karna dia tidak mengerti ucapan Gama yang memakai bahasa Indonesia.
******************************
Erlangga tertawa melihat teman-temannya bermain permainan papan di ruang tamu.
Tapi yang membuat Erlangga bingung, Alexa bertingkah lebih manja dari biasanya pada Arthur.
"Sebentar lagi kita akan berpisah,"
Erlangga berbalik melihat Arthur dewasa yang dengan elegannya menyeruput teh nya.
"Hehe jangan begitu.. masa depan udah berubah, aku yang dewasa juga pasti ada ko," kata Erlangga menyeringai.
Arthur mendengus tersenyum melirik ke arah Erlangga.
"Oh iya, 2 jam lagi kan bang Jon balik kata kamu?" Tanya Erlangga.
"Benar. Dia datang tepat saat kamu tewas 24 jam usai terperangkap oleh Divine Guidance," ucap Arthur.
"Boleh tau ga pas.. aku mati, keadaan abis itu gimana?"
Semua orang di lantai, menoleh ke arah Erlangga dan Arthur dewasa.
"Ada portal muncul di dekat kemarin kita melakukan ritual, bang Jon datang menyapa seperti biasa dengan riangnya, tapi keceriaannya hilang karna entah kenapa dia ingat dengan kamu. Hubungan Tuan Hasbirawan dan bang Jon renggang sampai saat aku hidup sekarang. Bang Jon juga stress berat karna tidak ada satupun yang ingat sama kamu, termasuk Abang kandung kamu, dan keluarga kamu yang lainnya,"
Mata Erlangga berkaca-kaca mendengarnya lalu dia menunduk murung.
"Mau kesana sekarang? Gama juga udah Dateng tuh,"
Erlangga dan Arthur melihat Obi datang menghampiri mereka.
Kembali ke tempat pertempuran mereka sebelumnya, Erlangga dan yang lainnya terdiam melihat puing-puing kastil tua yang masih belum di rapihkan. Erlangga juga terdiam memperhatikan bercak darah Sadha yang masih tertinggal disana.
"Kalau kamu bertanya, aku akan jawab kalau aku tidak menyesal membunuhnya,"
Erlangga berbalik melihat Arthur besar berjalan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.