Udara yang terasa sejuk dan ringan, nuansa sore hari yang menyemangati mereka menyusuri hutan itu untuk terus berjalan.
Meski Ady sudah sering berpergian ke berbagai tempat sebagai anggota Big Star, tapi dia tetap merasa asing dengan perasaan di tempat seperti ini.
"Apa ada yang lelah?" Tanya kakek Hasbi yang memandu jalan di depan bersama Arthur dewasa dan Viona.
"Ini emang udah sore apa gimana sih? Perasaan kita jalan udah lama banget tapi langitnya gini terus," celetuk Rendra sebal.
"Ini karna kita sudah ada di wilayah pohon Yggdrasil. Langit tidak akan berubah seakan waktu tidak bergerak. Jadi entah pagi, siang, maupun malam, disini pasti terasa seperti sore hari," jelas Arthur.
"KIII!! ADA BUNGAN CANTIK!!"
Semua orang menoleh ke arah Gama yang tiba-tiba berteriak dengan wajah berbinar-binar berjongkok di salah satu sekumpulan bunga bersemak.
"GAMA JANGAN!!"
Gama menoleh melihat kakek Hasbi dan Arthur berteriak, lalu wajah Gama berubah pucat saat merasa ada bayangan besar di hadapannya. Gama perlahan menoleh dan terkejut melihat tanaman semak tadi ternyata hanyalah bagian kepala dengan kelopak bunga sebagai matanya. Tanaman dengan mulut dan taring besar itu langsung melahap Gama seutuhnya.
"AAAAA!!" Teriak Kuro panik.
Kuro yang ketakutan langsung mengeluarkan gergaji dan berniat memotong tanaman itu.
"Hei tunggu tunggu!!" Teriak kakek Hasbi mendekati Kuro.
"Jangan asal di potong, nanti kena Gama juga,"
Menggunakan tongkatnya yang berbentuk gagang payung, kakek Hasbi pergi ke belakang tanaman itu, mencongkel bagian akarnya sampai terangkat dari tanah.
Warna tanaman itu perlahan memudar menjadi abu-abu lalu tanaman itu pun layu dan mati.
Ady dan Rendra bergegas merobek kepala tanaman itu, lalu mereka melihat Gama terduduk bengong dengan tubuh di penuhi cairan.
"HUAAAA!!"
Gama menangis keras, berlari ke arah ayahnya.
"Hahaha yaampun.." Candra tertawa kecil sambil mengusap punggung Gama.
"Disini ada banyak tanaman liar, jangan berhati-hati lah," ucap kakek Hasbi.
"INI MAH NAMANYA BUKAN TANAMAN LIAR LAGI!!" Teriak Rendra kesal.
"Tapi aku baru tau kalau ada kehidupan seperti ini ternyata," ucap Candra kagum.
"Kalau kamu ikut berpetualang, ada banyak hal menakjubkan lainnya loh," ucap kakek Hasbi menyeringai.
"Tapi tadi Gama langsung di 'hap'. Mengerikan.." ucap Koci gemetar.
Baru saja mereka melanjutkan perjalanan sebentar, Koci yang berjalan di depan Ady tiba-tiba tertangkap oleh sesuatu yang panjang dan menariknya ke atas.
"AAAAA!! INI MENJIJIKKAN!! TOLONG!!" Teriak Koci menarik karna tubuhnya terlilit oleh tentakel hijau berlendir.
Bahkan tentakel itu menyumpal mulutnya agar tidak berteriak.
"Yang itu boleh di potong kek?" Tanya Kuro menunjuk ke atas.
"Oh boleh boleh," jawab kakek Hasbi mengangguk.
Koci yang gemetar ketakutan, melihat Kuro mendekat, mengeluarkan gergaji kecil dan memotong tentakel tentakel itu lalu menangkap Koci.
Kuro melihat ada sesuatu yang dengan cepat pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.