Di ruang tamu, Jin yang sedang bersama Riko, Rika dan Fang menoleh ke arah kakek Hasbi yang duduk sambil menonton TV.
Sebuah acara berita siaran langsung, yang di siarkan dari tempat terakhir kali kakek Hasbi pergi. Karna kejadian ini cukup viral, pihak media masih berburu apapun yang ada disana untuk di jadikan berita.
"Apa sih selain rating yang mereka cari? Aku saja tidak menemukan apapun disana," gerutu kakek Hasbi.
Kakek Hasbi melihat Jin yang penasaran, berjalan mendekatinya sambil memperhatikan layar TV. Saat sudah dekat, kakek Hasbi mengangkat Jin dan meletakkannya di pangkuannya.
"Kamu kenapa nak?" Tanya kakek Hasbi karna wajah Jin tampak begitu kaku sampai dia berkeringat menatap layar TV.
"APA ITU!!!"
"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!"
Semua orang tersentak lalu mereka menoleh ke layar TV.
Reporter yang sedang menyiarkan berita, tiba-tiba berteriak dan menunjuk ke arah belakang kamera. Dengan cepat kamera berbalik dan menunjuk ada sesuatu yang besar sedang mengacak-acak tempat itu. Suara deru nafas makhluk besar yang menggema itu menggemparkan seisi Padang pasir yang ada disana.
Orang-orang berteriak histeris, kamera terjatuh dan hanya menyiarkan ada sesuatu di balik badai pasir yang sangat mengerikan menghancurkan dan membunuh semua orang disana.
"Itu Magnus?" Tanya Riko.
"Bukan," sahut Fang mengerutkan keningnya.
Suasana seketika menjadi hening, tidak ada lagi suara orang-orang berteriak.
Kamera yang saat itu dalam posisi miring terjatuh di atas pasir, perlahan terangkat lalu berputar dan menunjukkan wajah seorang pria yang memakai syal di lehernya.
Kakek Hasbi melirik ke bawah karna Jin mencengkram tangannya dengan kuat.
"Biar kuberitahu kau siapapun yang memungut Lampu Ajaib ku. Aku akan menemukan ku, dan akan ku buat hidup mu menderita kalau kau tidak membawakan Lampu Ajaib itu kesini dalam waktu 3 hari,"
Siaran di akhiri dengan pria itu memukul layar kamera sampai rusak.
*Hiks..
Semua orang menoleh ke arah Jin yang menangis sesenggukan sambil mencengkram lengan baju kakek Hasbi.
"Jin.. kamu kenapa?" Tanya Rika cemas mendekat.
Dengan wajah basah karna keringat bercampur air mata, Jin menoleh ke arah Rika.
"M-Maaf.. s-sepertinya.. aku harus pergi. Aku minta Lampu Ajaib ku kembali," ucap Jin gemetar serak mengarahkan tangannya ke Riko.
Riko yang gelisah melirik ke arah kakek Hasbi yang tatapan matanya seperti mengisyaratkan untuk tidak memberikannya.
"Tidak perlu. Kenapa kau mau kembali padanya?" Tanya Fang terbang menghalangi Riko dari Jin.
"Kau tidak mengerti. Tuan Jabbar itu mengerikan, aku tidak mau membahayakan kalian. Tolong mengertilah," ucap Jin melayang naik dari pangkuan kakek Hasbi.
"Kami bisa membantu mu," ucap Fang.
"Kau saja tidak bisa mengalahkan pengawal mu sendiri. Apa kau pikir Demon Lord yang cacat bisa mengalahkan Tuan Jabbar?"
Kedua alis Fang langsung menekuk kesal. Keduanya saling menatap, lalu Fang merentangkan tangan kanannya.
"Riko, bawa pergi Lampu itu,"
Jin langsung menoleh saat Riko bergerak. Kakek Hasbi yang tadinya duduk, mencoba menangkap Jin tapi Jin berhasil berkelit menghindari Fang dan kakek Hasbi lalu dia mencoba merebut Lampunya dari Riko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.