Rumah Berhantu

66 6 1
                                        

Terbang di langit biru, kakek Hasbi yang baru saja kembali dari petualangan nya terheran sekaligus panik karna melihat asap hitam pekat berasal dari kota kecil miliknya.

Tanpa berfikir panjang, Kakek Hasbi yang bersama Ribut langsung mendapatkan pesawat mereka di tepi kota dan bergegas berlari menghampiri api besar yang melahap sebuah rumah besar.

"Ada apa ini?" Tanya kakek Hasbi pada warga disana.

"I-Ini pak Hasbi, kami juga tidak tau. Tiba-tiba ada suara meledak, terus api cepet banget gede ngebakar rumahnya pak Saril,"

"Pemadam?" Tanya Ribut.

"Udah kami panggil, tapi belum datang juga. Kita kan ga punya pemadam sendiri, adanya di kota sebelah," Kata orang lain.

"Kalo gitu jangan hanya menonton saja!! Cepat padamkan. Minta listrik di sekitar sini di cabut," Kata kakek Hasbi berteriak sambil melepas topi dan jas nya.

Seluruh warga ikut membantu memadamkan api.

*******************************

"Udah.."

Erlangga, dan keempat temannya terdiam memperhatikan Riko yang baru saja selesai bercerita.

"Lah udah?" Tanya Anggi heran.

"Iya udah. Aku kan taunya dari sudut pandang kakek aja," Kata Riko.

"Terus kenapa di sebut rumah hantu?" Tanya Jaya yang masih serius memperhatikan Riko.

"Serius amat Jey," Kata Obi.

"Gua soalnya suka horror,"

Obi tersentak karna Jaya perlahan menoleh ke arahnya dengan mata terbinar-binar.

"Awalnya mah ga ada apa-apa. Tapi kata Orang-orang, setelah seminggu kejadian itu, kalo malem lewat rumah itu pasti kaya ada suara orang lagi nyampu. Soalnya rumahnya udah tembok batu gitu, jadi ga abis," Kata Riko.

"Ih bukan Riko.. Kata om Matio rumah itu di benerin soalnya mau di jual lagi," Kata Rika.

"Di jual sama siapa?" Tanya Erlangga.

"Semua rumah, toko, sama bangunan lain kan tinggal di atas tanah kakek. Kepemilikan rumah sama lainnya juga bakal langsung di beli sama kakek Hasbi, sampe akhirnya bakal ada orang yang mau nempatin lagi. Jadi yang punya rumah atau ahli warisnya bakal langsung dapet duit tanpa harus nunggu rumahnya ke jual," Jelas Riko.

"Ooh karna rumahnya berhantu, jadi ga ada yang mau beli? Berarti kalo kita berhasil ngusir hantunya terus rumahnya ke jual, kita bisa dapet bagian ga sih?" Tanya Obi menyeringai.

"Bisa jadi. Kakek emang pelit, tapi kalo ke orang yang nolongin keluarga atau orang-orang yang dia kenal, kakek baik ko," Kata Rika.

"Tapi ga gampang ko. Soalnya semua warga yang tinggal di Rawa Raya sebagian besar emang udah dari dulu turun-temurun. Mereka udah biasa sama masalah Artefak, dan kadang bisa aja ada bencana gitu meskipun kakek Hasbi bakal ngejamin keselamatan mereka," Ucap Riko lagi.

Semua orang saling memandang menghela nafas dan bersandar di sofa.

"Tiba-tiba kedengeran meledak, terus apinya gede. Kenapa kakek Hasbi ga nyari tau? Kalo kakek nyari tau kan pasti tau penyebabnya," Kata Erlangga.

"Trauma,"

Erlangga dan lainnya tersentak mendengar ucapan Rika.

"Pas apinya padam, di dalem rumah ada ibu yang lagi tidur meluk anaknya yang masih bayi. Pas liat itu kakek langsung nangis, terus ga pernah mau kesitu lagi,"

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang