*tok *tok *tok..
Toro, Erlangga, Rika dan Riko menoleh ke arah pintu, lalu mereka melihat Obi perlahan membuka dan mengintip dari sana.
"Kenapa lu?" Tanya Toro heran.
"Jangan marah yah," kata Obi pelan.
Toro dan Erlangga saling menatap lalu wajah mereka berubah pucat.
"ELU PASTI DARI RUANG ARTEFAK YAH!!" Teriak Toro.
Obi menelan ludah lalu dia perlahan membuka pintu itu. Keempat anak yang ada di dalam itu perlahan terkejut melihat ada sosok anak kecil seumur Rika dan Riko, melayang di belakang Obi, Jaya dan Anggi.
"Ooh.. banyak yang lainnya yah? Loh tunggu sebentar.."
Jin melayang mendekati Erlangga, lalu berbaring melayang di depan wajahnya.
"Kita pernah bertemu?" Tanya Jin.
Erlangga memiringkan kepalanya, dan berfikir keras.
"Ngga," kata Erlangga mengangkat bahunya.
"Aku pernah lihat anak ini, tapi dimana? Anak ini juga tidak punya jejak sihir ataupun Mantra. Yah, mungkin hanya halusinasi ku saja," pikirnya.
"Hei.. kamu siapa? Aku Rika," kata Rika menarik-narik celana Jin.
"Namaku Jin. Aku adalah penghuni Lampu Ajaib itu. Dan aku akan mengabulkan 3 permintaan bagi siapapun yang menggosoknya?" Kata Jin dengan riangnya berbaring melayang dengan kedua tangan di lipat.
Semua orang langsung menoleh ke arah lampu yang di pegang oleh Anggi.
"GUA MAU!!"
"RIKA JUGA MAU!!"
"AKU JUGA MAU!!"Erlangga terkekeh melihat mereka langsung berebutan.
"Aku baru liat lampu ajaib ini, baru yah?" Tanya Erlangga.
"Emm.. sepertinya begitu," kata Jin menyeringai.
"Oke oke semuanya!!"
Erlangga menepuk tangannya sambil pergi memisahkan mereka.
"Yang gede harus ngalah. Jadi pertama Rika dulu," kata Erlangga mengambil dan memberikan lampu itu ke Rika.
"Yeaay!!!" Kata Rika girang.
"Tapi cuman boleh minta satu dulu yah, biar yang lain kebagian," kata Erlangga.
"Iya iya. Ayo semuanya ikutin Rika.."
Rika berlari keluar rumah di ikuti semua orang.
Saat Maria sedang membersihkan debu, dia melihat anak-anak itu berlari melewatinya.
"Wah menggemaskan sekali anak yang terbang itu," ucap Maria tersenyum.
Maria terdiam sejenak lalu senyumannya luntur.
"ITU ANAK SIAPA!!!" Teriak Maria panik.
Rika tiba di halaman belakang rumah kakek Hasbi. Ada beberapa pesawat di dekat garasi pesawat, ada kolam renang juga. Tapi Rika berdiri di halaman luas belakang rumah kakek Hasbi.
"Aku pengen istana Barbie balon raksasa warna pink,"
Semua orang tersentak.
"Itu mudah.." Jin merentangkan ke-10 jarinya ke depan, lalu dia mengibaskan nya.
"Alakajam!!"
Muncul cahaya berwarna-warni dengan partikel kelap-kelip dari jari-jari Jin. Cahaya itu berputar luas di depan Rika, lalu muncul istana balon besar lengkap dengan kolam bola, trampolin, dan jaring untuk bermain outbound di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.