Petualangan Terakhir Erlangga

50 7 1
                                    

Di saat semua orang terperanjat melihat Erlangga, Irina dan kakek Hasbi panik karena Rika tiba-tiba dengan santainya menghampiri Seketh dan duduk di sebelahnya.

"Eh Seketh, kata kamu ka Angga bisa menang ga?" Tanya Rika.

Semua orang merasa ngeri karna mereka takut Rika membuat Seketh marah.

"Aku juga tidak tau," jawabnya singkat sambil kembali melihat ke arah Erlangga dengan gelombang Mantra yang kuat terpancar dari tubuhnya.

"Excalibur sendiri sudah termasuk senjata suci. Apalagi dia menyerap makhluk suci tingkat tinggi dari Divine Guidance. Abang memang kelihatan hebat saat ini, tapi harusnya dia tau kalau menyaingi pedang Excalibur hanya dengan sayap Icarus saja tidak cukup. Dia harus melakukan penyatuan dengan tongkat Maestro jika ingin menang," jelas Seketh.

Semua orang tertegun mendengar penjelasan Seketh lalu mereka kembali melihat ke arah Erlangga.

"Mari kita lihat apa ide gila mu," pikir Seketh sambil memejamkan matanya dan bertukar kembali dengan Gama.

Gama berkedip cepat lalu dia mendengus tersenyum kembali menonton Erlangga.

"Apa semuanya sesuai sama yang kamu prediksi?"

Gama mendongak melihat kakek Hasbi mendekati.

"Ooouh!! Gendong!!" Kata Gama dengan girangnya mengangkat kedua tangannya.

Kakek Hasbi mendengus tersenyum lalu mengangkat dan meletakkannya di pangkuannya.

"Iya, sampe sekarang masih sesuai sama apa yang Gama perkirain," kata Gama.

Semua orang menoleh ke arah Gama lalu kembali melihat ke depan.

"Tapi, Gama ga nyangka bakal ada yang mati. Sifat manusia kadang ga bisa di ukur cuman dari pemikiran sederhana. Ambisi yang terlalu kuat terkadang sulit di kendalikan bahkan oleh kita sendiri sampai menggelapkan mata kita,"

"Ex.."

Semua orang tersentak melihat Arthur besar mengangkat pedangnya.

"Calbiur.."

Erlangga yang kakinya sudah tidak terpijak di tanah, menghindar dari serangan Arthur meski jarak mereka masih jauh. Tepat saat pedang itu menebas ke depan, sepanjang jalan di depan Arthur terbelah. Erlangga yang sempat terkejut, menggerakkan giginya lalu terbang ke arah Arthur.

Erlangga menggenggam kuat tombak Jupiter, lalu menusukkan nya ke Arthur, tapi Arthur berhasil menahannya dengan pedang berukuran besar itu.

Erlangga menggunakan pertahanan Arthur sebagai titik tumpunya berputar ke atas Arthur lalu menendang kepalanya. Tapi Arthur bisa menangkap kaki Erlangga lalu dia menggenggam dan melemparnya jauh dan kembali menerjang ke Erlangga sambil menggenggam Excalibur dengan kedua tangannya.

Erlangga yang baru saja berhasil menghentikan tubuhnya yang terpental, terkejut karna Arthur menyerangnya. Erlangga sempat menahannya, tapi dia berhasil terdorong bahkan tubuhnya terhantam pedang besar itu.

Semua orang tersentak karna mereka dengan jelas tubuh Erlangga terkena serangan Arthur.

Erlangga terpental cukup jauh sampai berguling di tanah. Tapi dengan cepat Erlangga langsung bangkit dan kembali menyerang Arthur.

Tidak ada jeda, Erlangga terus menyerang Arthur sementara Arthur menahan dan melakukan serangan balik pada Erlangga. Tiap tombak Jupiter dan pedang Excalibur beradu, petir ikut menggelegar di langit yang tiba-tiba mendung ini.

"Erlangga keren banget!!" Kata Jaya terpukau.

"Percuma kalo kalah,"

Teman-teman Erlangga melihat ke arah Fang.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang