Hadiah Kecil

63 4 0
                                    

Dengan nafas berat sampai ke ujung dadanya, Riko terengah-engah melayang di atas langit lalu dia kembali terpisah dengan Fang.

"UPS!!"

Fang berhasil menangkap Riko yang terjatuh dengan cara menggigit kausnya.

Dengan sayap yang terus mengepak, Fang terdiam memperhatikan Riko yang setengah tertidur.

"Kau hebat," ucap Fang.

Meski terlihat tidak bergerak, Fang melihat jempol Riko bergerak gemetar.

Fang pun membawa Riko ke tempat Gama dan yang lainnya, lalu mereka mengerubungi Riko.

"AAAAAAARRG!!!"

Baru merasa tenang sebentar, mereka kembali berbalik melihat Giovanni yang sudah pulih terselimuti api hitam miliknya yang begitu besar.

"Dia belom mati juga?" Tanya Obi terkejut.

Riko yang sudah kesulitan bernafas, perlahan membuka matanya melihat Giovanni.

"Sial, Mantra ku juga sudah habis," gumam Fang kesal.

Di bawah, Ruskha juga tumbang tidak sadarkan diri, bersama Fernando dan Neo Santara yang juga tidak bergerak.

"SUDAH CUKUP!! KEBERUNTUNGAN KALIAN SUDAH HABIS!! TIDAK ADA LAGI YANG AKAN MENOLONG KALIAN KALI INI!!" Teriak Giovanni yang tampak sangat murka.

Di tengah ketakutan ekstrim disana sampai Fang langsung mendarat dan menutup anak-anak dengan sayapnya, mereka semua melihat Gama yang masih tersenyum duduk di tepi tebing dengan kedua kaki yang berayun-ayun.

"Tadi itu pertunjukan yang sangat menarik bukan? Hei kau,"

Fang tersentak dan menyadari kalau saat ini Seketh kembali mengendalikan tubuh Gama menunjuk ke arahnya.

"Aku masih marah karna ucapanmu sebelumnya. Tapi karna kalian memberikan pertunjukan yang menarik, jadi ku maafkan," ucap Seketh menyeringai.

"Oke.. terus kami dapat apa?" Tanya Fang heran.

"Tidak ada, hanya itu. Lalu kau.."

Giovanni melihat Seketh kali ini menunjuk ke arahnya.

"Sepertinya kau punya tubuh yang menarik. Regenerasi super yah, apa kau tidak merasakan sakit?" Tanya Seketh.

"Tentu saja aku bisa merasakan sakit sialan," kata Giovanni geram.

"Oh gitu,"

Fang tersentak karna dadanya terasa seperti di remas. Hawa berat menakutkan yang pernah dia rasakan saat di rumah Erlangga kembali menyengat.

"Hihihi kayanya seru nih. Hei kadal,"

Fang berkeringat hebat saat Seketh mendongak dengan senyuman lebar dan mata gelap yang berputar menatapnya.

"Aku tarik kembali ucapanku, aku akan berikan kalian hadiah kecil karna sudah mempersembahkan pertunjukan hebat tadi,"

"H-Hadiah??" Pikir Fang gemetar.

Giovanni melihat Seketh menekuk dan menempelkan kedua kuku jempolnya, lalu dia menempelkan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manisnya.

"Penebusan Dosa Nomor 2:,"

Langit yang tadinya sedikit mendung tertutup awan, tiba berubah menjadi gelap.

Erlangga yang terheran, menoleh lalu terperanjat melihat Seketh.

Giovanni yang ketakutan, langsung waspada dan instingnya mengatakan akan ada sesuatu yang berbahaya terjadi. Tapi saat baru menyadari ada sesuatu di belakangnya, Giovanni sudah terkurung ke dalam peti besi seukuran tubuhnya.

Keluarga Petualang 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang