"Surprise!!"
Gama yang duduk di atas kasur bersama Erlangga, melihat Obi dan yang lainnya datang.
"Sumpah!! Malu-maluin banget anjir pake surprise segala. Kan Erlangga juga yang ngundang kita kesini," kata Obi tersipu malu.
"Tau tuh cewek-cewek," celetuk Jaya.
Suci dan Tiara tertawa lalu mereka pergi mendekati Erlangga sambil memberikan buah yang mereka beli.
"Gua tau nih.. pasti elu abis bertarung mati-matian kan? Gimana hasilnya? Lawannya siapa? Terus-"
"Toro.."Toro tersentak karna Erlangga memotong kalimatnya sambil menggerakkan alisnya ke arah Gama.
Semua orang langsung menghela nafas karna tau maksud Erlangga.
"Gama mau ke tempat Alexa," katanya turun dari kasur.
"E-Eh tunggu!! Nanti kamu nyasar," teriak Erlangga panik.
"Gua yang anter. Ayo om," ajak Jaya keluar.
"Om??" Sahut Tiara dan Suci heran.
"Oh iya kalian gatau yah? Gama itu bapak-bapak anak dua tau. Anaknya udah SMA sama kuliah lagi," kata Obi.
Tiara dan Suci benar-benar terkejut mendengarnya.
Erlangga yang masih duduk di atas tempat tidur, melirik ke arah Tiara yang tampak biasa saja padahal dialah satu-satunya orang yang belum dia beritahu kondisinya saat ini.
"Maaf, gua boleh ngomong berdua ga sama Tiara?" Tanya Erlangga.
Mereka semua saling memandang lalu Toro, Suci dan Obi pun berjalan keluar dari sana.
Sunyi, sepi, keduanya terdiam dengan wajah ke arah lain.
"Tiara maaf, harusnya aku yang bilang aku ini siapa, bukannya kamu tau dari-"
"Gua belom tau ko," potong Tiara.Erlangga terdiam melihat Tiara berdiri menghadap ke arahnya.
"Suci emang sempet pengen bilang, tapi gua gamau tau dari dia, gua maunya tau dari elu. Gua ga bakal nagih soalnya itu masalah elu. Tapi gua seneng karna akhirnya elu mau kasih tau gua," kata Tiara tersenyum sambil menarik bangkunya, duduk bersiap mendengarkan apa yang di katakan Erlangga.
Erlangga terkekeh dan mulai mengatakan semuanya tentang dia dan tongkat Maestro. Erlangga juga mengatakan penyebab kenapa sekarang dia ada di rumah sakit.
Meski Tiara hanya diam memperhatikan, tapi Erlangga bisa melihat kalau mata Tiara tampak gemetar dan berkaca-kaca.
Usai Erlangga menceritakan semuanya, Tiara pun bangkit lalu dia kembali membuka pintu kamarnya.
"Udah, ayo masuk lagi," katanya mempersilahkan Toro dan yang lainnya masuk lagi. Bahkan disana Jaya juga sudah kembali.
Erlangga senang karna Tiara bersikap seperti biasa.
"Ngomong-ngomong Ga, tadi elu ngasih kode kalo elu ngelawan Gama?" Tanya Toro penasaran.
"Hmm?? Iya. Sebenernya bukan Gama, tapi dia kaya.. kesurupan gitu," ucap Erlangga bingung menjelaskannya.
"Kesurupan? Terus elu ngerusakin apa tuh? Kemaren kan taman rusak sama elu," kata Obi terheran.
"Hehehe aku ga sengaja ancurin pulau Segede Jakarta,"
Semua teman-temannya seketika terdiam mematung memperhatikan Erlangga.
"PULAU!!" Teriak mereka semua membuat Erlangga terkejut.
"I-Iya.." kata Erlangga gelagapan.
"Pake Tongkat Maestro elu?" Tanya Jaya.
"Terus tongkat Maestro elu kemana?" Tanya Toro yang berkeringat hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.