Bagi Tiara, Suci apalagi Toro, pergi ke mall adalah hal biasa. Tapi berbeda dengan Erlangga. Semua yang dia lihat terlihat begitu memukau.
Saat menjemput Erlangga juga, Toro mengatakan pada Jidan dan Nanda kalau Erlangga tidak perlu di bekal kan uang karna dia yang akan menanggung semuanya.
"Ooh.. Jadi bioskop begini.." Kata Erlangga tampak terbinar-binar melihat sekitarnya.
Wangi popcorn yang manis, game center yang membuat lobby bioskop lebih ramai, Erlangga menjelajahi semuanya termasuk toilet.
"Kita nonton apa?" Tanya Erlangga tidak sabar ikut antri di kasir.
"Hmm.. Hmm.. Hmm... Itu," Kata Toro dengan bangganya.
Erlangga melihat ke arah salah satu poster yang di tunjuk Toro, lalu wajahnya perlahan menekuk tidak bersemangat.
"Falling in love in London?" Tanya Erlangga memperjelas.
"Yup," Kata Toro.
"Filmnya lagi viral," Sahut Suci.
"Iya. Gua juga liat trailernya romantis banget," Sahut Tiara juga.
Alis Erlangga berkedut beberapa kali lalu dia menelan ludah untuk menenangkan diri.
"Eh Ga,"
Erlangga menoleh ke arah Tiara yang menghampiri nya.
"Kita main itu yuk,"
Bibir Erlangga menekuk melihat permainan menari dimana orang-orang berdiri di atas sebuah panggung kecil dengan beberapa tombol panah di atasnya.
"Nari?" Tanya Erlangga.
"Iya. Kita harus injek pas sama di bagian atasnya tuh," Kata Tiara menunjuk ke layar besar di depannya.
"Aku.. Ga ngerti, tapi ayo!!!" Kata Erlangga bersemangat.
Suci dan Toro tersenyum memperhatikan bagaimana Tiara mengajari Erlangga. Erlangga sendiri terlihat kebingungan, panik, tapi dia juga tertawa.
"Makasih,"
Suci yang sedang menyedot minuman, menoleh ke arah Toro lalu dia tersenyum.
"Iya santai. Aku ga mungkin kali ga peka kalo Erlangga keliatan banget tertekan gitu. Apalagi kita tau Erlangga ga nyantai kaya kita. Pasti beban masalahnya bukan kaya kita yang bete sama orang tua atau males ngerjain PR," Kata Suci.
"Iya. Abangnya udah ilang sebulan lebih, terus ramalan anehnya Sadha, belom lagi tiap kali ada peristiwa Erlangga pasti depresi gara-gara ga bisa nyelametin semua orang. Dia ga gila aja aku udah syukur," Kata Toro.
Kedunya kembali melihat ke depan, kali ini Erlangga dan Tiara berduel dalam permainan itu.
"Aku juga mau jadi superhero,"
Suci terkejut sampai tersedak dan batuk.
"Suci, elu kenapa?" Tanya Tiara sampai dia dan Erlangga berhenti bermain mendengar suara Suci terbatuk hebat.
"Ng-ngga ngga, lanjut aja, keselek boba," Kata Suci terbatuk sambil tersenyum.
Erlangga dan Tiara saling menatap lalu mereka kembali bermain.
"Sampe segitunya," Kata Toro sebal dengan wajah tersipu malu.
"Ya abis aneh aneh aja hahaha jadi superhero," Kata Suci tertawa.
"Jadi kamu ga percaya gitu? Seenggaknya dukung dong," Kata Toro sebal.
"Bukan oneng.. Kamu masa ga ngerti? Jadi pahlawan itu bukan berat. Aku yakin, Neo Santara sama Holy Knight aja ga nganggep mereka pahlawan. Tau ga kenapa?" Tanya Suci pada pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.