Semua orang terperanjat saat melihat langit berubah menjadi cerah usai ada beberapa gelombang hitam dan putih yang lewat di atas sana. Bahkan retakan dimensi milik Jabberwock pun menghilang.
"Oh, iya, iya iya bagus. Terimakasih semuanya atas kerjasamanya," ucap kakek Hasbi.
Semua orang menoleh ke arah kakek Hasbi yang tadi berbicara sendiri dengan alat telepati berbentuk tali yang terikat di dahinya.
"Semuanya aman," ucap kakek Hasbi menyeringai.
Tanpa di beritahu secara penuh apa yang di maksud kakek Hasbi, mereka semua langsung girang.
Jabbar yang sangat kesal melihat mereka yang ada di bawah, langsung mengeluarkan Lampu Ajaib nya lagi.
Baru saja Jin keluar, dia langsung terkejut karna Jabbar mencekik lehernya.
"T-Tuan!! T-Tolong lepas.." ucap Jin menggeliat.
Dengan wajah yang separuh nya terbakar dan bernafas berat, Jabbar yang sudah sangat kesal melempar Jin ke depan.
"Kau sangat menyukai manusia kan? AKAN KU KABULKAN!! KU HARAP SEMUA MANUSIA DI DUNIA PINDAH 3000 METER DARI TEMPAT MEREKA BERDIRI!! DAN JIN TIDAK BISA TERBANG!!" Teriak Jabbar.
Wajah Jin langsung berubah pucat mendengarnya.
"T-TUNGGU TUAN- T-TOLONG HENTIK- A-AAAKH!!"
Jin yang sedang menahan diri terus menggeliat sampai dia tidak sengaja menendang Lampu Ajaib yang di pegang oleh Jabbar sampai jatuh ke bawah. Erlangga dengan sigap langsung menangkap Lampu Ajaib itu.
Erlangga dan yang lainnya, yang berada di bawah melihat Jin melayang naik dengan tubuh menggeliat lalu dia merentangkan kedua tangannya.
"Apa yang dia minta kali ini?" Gumam kakek Hasbi.
"ALAKAJAM!!!"
Dalam kedipan mata, Erlangga terheran karna dia tiba-tiba ada di udara dan langsung terjun bebas.
"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!"
Erlangga melihat ke sekitarnya, semua orang di sepanjang penglihatan matanya, berpindah ke atas langit dan jatuh terjun ke bawah.
"ERLANGGA!!!"
Erlangga menoleh dan terperanjat melihat Obi dan yang lainnya juga ikut terhempas.
"Ada apa ini?" Tanya Irina dan Joseph yang tadinya bersama Eugene dan anak-anak di dalam tanah.
"ABI!! LAKUKAN SESUATU!!" Teriak Melody.
"APA!! AKU TIDAK BISA MENYELAMATKAN SELURUH UMAT MANUSIA DI BUMI SEKALIGUS!!" teriak kakek Hasbi.
Berada paling atas, Jin meneteskan air mata melihat semua orang terjatuh bersamanya. Dia menoleh ke arah Irina yang terus menatapnya dengan sedih.
"Ibu.." panggilnya pelan.
"KAU SANGAT MENYUKAI MANUSIA KAN???"
Kalimat itu tiba-tiba kembali teringat di kepala Jin.
"Ayah.. ibu.. Riko.. Rika.. dan semuanya.. apa aku yang tadinya membenci manusia karna mereka sering meminta sesuatu yang serakah, mulai goyah setelah bertemu dengan mereka. Apa aku mulai menyukai manusia berkat mereka?" Pikir Jin.
Semua kenangan yang dia rasakan di rumah Irina, di sekolah, dan saat bersama Rika dan Riko, terus terulang di dalam kepalanya sambil terus dalam posisi kepala di bawah.
"Apa semuanya akan berakhir begitu saja? Apa semuanya akan berakhir karna ulah ku? Semuanya gara-gara aku? Tidak.."
Jin yang tadinya gemetar sambil menutup matanya, perlahan tenang dan melepaskan tangannya yang menutup mulutnya lalu berputar berdiri tegak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Petualang 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman tidak di sarankan untuk melanjutkan. Kelanjutan dari petualangan Kakek Hasbi dan para cucunya.