TCV 137 | Misi Penyelamatan Duke

115 29 2
                                    

TCV 137 | Misi Penyelamatan Duke

"Apa Anda yakin soal titiknya?" Kesatria yang ditugaskan untuk melihat situasi telah kembali dan tidak menemukan apapun di titik yang sudah Sophia tandai. "Tidak ada apapun bukan?" Tanya Fie yang datang sambil menatap tajam Sophia yang kini tengah menatap si kesatria yang baru saja kembali itu. "Sudah kau pastikan? Tidak ada jejak apapun?" Pertanyaan Sophia langsung di angguki oleh kesatria itu.

Fie mendekat kepada Peter, "sudah saya katakan berulang kali bahwa misi ini adalah tindakan yang sia-sia. Apalagi yang harus dipastikan Tuan?" Tanya Fie dengan menatap tuannya yang kini tengah menatap Sophia yang masih diam.

Sophia berjalan menuju meja dimana peta daerah di dekat wilayah Brunswick ini berada. "Apa yang ada di titik ini?" Tanya Sophia kepada siapapun yang bersedia menjawabnya. Semua orang memang mendekat dan memperhatikan titik yang Sophia tunjuk. "Sepertinya pintu kedua dari tambang. Beberapa tambang biasanya dibuat tidak hanya memiliki satu pintu saja." Mendengarnya, Sophia menatap Peter dan diam selama beberapa saat.

"Bisa Anda hentikan segala kegilaan ini?" Fie meletakan satu tangannya di atas meja, tepat di atas peta yang tengah Sophia perhatikan. Sophia menepis tangan itu menjauh.

"Apa ada kemungkinan pintu kedua dari sebuah tambang terhubung dengan gudang penyimpanan tambang lain yang berdekatan?" Tanya Sophia lagi. "Bisanya tidak. Tapi itu bisa saja terjadi," perkataan Peter membuat Sophia kembali menatap peta di atas meja.

"Kapan Anda akan berhenti? Semua hal ini, tidakkah Anda merasa lelah?" Fie kembali meletakan tangannya di atas meja.

"Kapan kau akan menutup mulutmu?" Tanya Sophia sambil menatap Fie tajam. Keduanya saling menatap hingga suasana jadi lebih hening dari biasanya.

"Aku mengabaikan ketidaksopanan karena kau salah satu kesatria unggulan dari Wolfenbuttel. Tapi ... ah, aku bahkan tidak mengingat namamu." Sophia mencondongkan tubuhnya dan tersenyum ke arah Fie.

"Bukan karena aku pelupa, sejujurnya aku bahkan tidak pernah melupakan apapun yang aku dengar dan aku lihat. Kecuali nama-nama orang menjengkelkan sepertimu." Sophia melirik tangan Fie yang masih terletak di atas meja tanpa menurunkan dagunya.

"Aku lanjutkan perkataanku, aku mengabaikan ketidaksopanan ini karena kau salah satu kesatria unggulan dari Wolfenbuttel. Tapi Nona kesatria, statusmu tidak pernah lebih tinggi dariku. Bahkan tidak ada yang meminta pendapat atau berniat mendengar ocehanmu. Jadi tutup mulutmu dan lihat dari posisimu, sudah aku katakan bukan hanya kenaikan pangkat dan penghargaan yang akan kau dapatkan. Karena aku, dan tuanmu yang akan mengurus segalanya. Kau hanya perlu menutup mulutmu dan menikmati hasilnya. Seperti seorang domba yang digembalai." Sophia masih menatap tajam Fie yang kini sudah mengangkat tanganya dan mundur dalam beberapa langkah dan memalingkan wajah.

Sophia masih menatap Fie selama beberapa saat, sebelum akhirnya Christ berdiri di hadapannya dan mengalihkan perhatian Sophia. Mereka mungkin tidak menyangka, bisa melihat sosok yang biasanya tenang terlihat penuh amarah.

Seolah waktu berharganya diusik di saat yang tidak tepat.

"Jadi apa yang harus kita lakukan?" Christ tersenyum mencoba mencairkan suasana.

Sophia kembali menatap peta dan mengeluarkan penanya. "Kita akan membagi tiga pasukan. Pasukan pertama akan menunggu dari luar, pastikan tidak ada yang tahu keberadaan kalian. Pasukan kedua akan masuk dari pintu pertama dan pasukan ketiga akan masuk melalui pintu kedua." Sophia menandai beberapa titik pada dena lokasi tambang.

"Mengenai pembagian pasukan, pasukan pertama harus berisi orang-orang yang lebih unggul dalam pertarungan jarak jauh dan jarak dekat. Pasukan kedua harus diisi oleh orang yang bertubuh kekar dan ahli dalam pertempuran jarak dekat. Dan pasukan ketiga akan berisi orang-orang yang memiliki tubuh lebih kecil dan lebih lincah. Namun staminanya harus kuat untuk membawa beban berat."

"Dimana kau menaruhnya?" Tanya Sophia kepada Alister yang langsung membuat Alister menuju salah satu kotak bawaan pribadi Sophia dan membuka kotak yang berisi rompi anti peluru di sana.

"Aku tidak bisa membuat jumlah banyak dalam waktu singkat jadi hanya satu pasukan yang akan mengenakannya. Pasukan pertama akan dipimpin oleh tuan kalian." Sophia melihat ke arah Peter. "Anda bebas memilih kesatria yang akan Anda bawa."

"Pasukan kedua akan dipimpin oleh Sir Christ, pasukan kedua akan mengenakan rompi dan pasukan ke tiga, akan dipimpin olehku. Jika kalian keberatan kalian bisa mengatakannya dan mengajukan diri, aku tidak keberatan namun aku akan tetap ikut di pasukan tiga." Ucapan Sophia membuat beberapa kesatria memasang wajah serius.

"Tujuan misi dari masing-masing pasukan?" Sophia menatap Christ selama beberapa saat sebelum memberikan jawaban atas pertanyaanya.

"Situasinya lebih buruk dari yang aku kira," gumam Sophia pelan.

"Pertama-tama aku akan menyampaikan beberapa hal dan prediksiku." Perkataan Sophia membuat semua menjadi lebih serius mendengarkan. Karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui tujuan dari misi ini sama sekali. Terlebih mereka keheranan karena Sophia justru jauh lebih terlihat tegang saat mata-mata mengatakan tidak ada apapun di lokasi.

"Pertama, tambang itu tidak lagi beroperasi dan gudang penyimpanan yang sempat aku sebutkan. Sepertinya menyimpan senjata, sayangnya senjata ini bukanlah senjata biasa." Sophia mengeluarkan pistol dari jubahnya dan membuat beberapa orang terkejut melihatnya.

"Saat masuk kalian mungkin akan menemukan senjata sejenis ini," ujar Sophia pelan, beberapa kesatria memperhatikan. "Bentuknya tampak berbeda, dimana harus menyalakan sumbunya?" Sophia berdehem kecil.

"Itulah masalahnya, senjata api ini tidak membutuhkan sumbu. Anggap saja bahwa benda ini jauh lebih modern dari semua senjata yang pernah kalian lihat dan di dalam gudang itu akan ada banyak senjata. Kemungkinan besar akan ada yang memegangnya juga," ujar Sophia pelan. Sophia mengeluarkan dua senjata lainnya yang diletakan di kakinya.

"Seperti yang aku katakan, aku tidak bisa membuat banyak karena hanya memiliki sedikit waktu. Tim dua akan memegang dua senjata dan tim tiga akan memegang dua senjata. Aku akan memegang salah satunya, selebihnya kalian bisa berunding siapa yang akan memegangnya. Aku akan mengajari kalian meski dalam waktu singkat. Jika kalian bisa membidik dengan baik kalian tentu akan bisa mempelajarinya dengan mudah." Ucapan Sophia langsung di angguki kebanyakan kesatria.

"Kedua, sepertinya duke sudah terkurung di dalam gudang beserta dengan pasukannya. Kalian mungkin tidak mengetahui tujuan dari misi ini. Misi ini bertujuan untuk memastikan keselamatan duke yang tengah menjalani misi rahasia. Karena itu aku dan tuan kalian tidak bisa memberikan penjelasan apapun sebelumnya." Sophia kembali menatap raut wajah mereka.

"Dari mana Anda mengetahui semua ini?" Tanya salah seorang kesatria membuat Sophia berdehem kecil. "Mengenai keselamatan duke aku mengetahuinya dari informan. Sedangkan mengenai hal lainnya, semuanya adalah prediksiku dan Tuan kalian saat kami pergi berkencan. Kalian bisa tidak mempercayainya tapi jangan turunkan kewaspadaan kalian sedikitpun." Ucapan Sophia justru membuat suasana menjadi aneh. Mungkin beberapa kesatria setuju dengan pendapat Fie namun beberapa lainnya tampak mempercayai misi ini, setidaknya meski tidak mempercayai Sophia jelas mereka mempercayai tuan mereka. Terlebih Sophia mengatakan bahwa tuan mereka ikut ambil adil dalam akumulasi prediksi.

Peter memperhatikan dan sudut bibirnya terangkat, jadi ini alasan Sophia mengajak dirinya menghabiskan waktu bersama agar memiliki alibi dan berlindung di balik nama tuan muda Wolfenbuttel, atas semua kerja kerasnya sendiri.

"Lalu tugas kami Lady?" Tanya salah seorang kesatria membuat Sophia tersenyum saat matanya tampak memancarkan keyakinan.

"Meski aku biasanya tidak banyak menjelaskan, tapi akan aku jelaskan kali ini. Secara terperinci."

~
Jangan lupa tinggalkan jejak, agar saya semakin semangat up yah ;)

Vote + Comment + Follow

The Crowned Villain'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang