{20} MURID BARU DAN PENJELASAN RASYA

2.4K 577 18
                                    

"Pagi anak-anak kita hari ini kedatangan murid baru silahkan perkenalkan diri kamu"

Rasya yang sedang sibuk membaca novel menatap kedepan. Dia menaikan sebelah alisnya melihat siapa yang berdiri di depan sebagai murid baru yang di sebut gurunya beberapa detik yang lalu.

"Nama gue Luke pindahan alam la- maksudnya pindahan dari SMA Bakti Alam dua"

Luke tersenyum melihat ekspresi Rasya, dia melirik ke pria yang duduk di sebelah Rasya dan semakin melebarkan senyumannya. Semoga saja anaknya juga bisa membuat Hani dan Velin terkejut seperti ini.

Luke memutuskan untuk ikut campur kali ini karena jika terus dibiarkan bukan hanya cerita kali ini yang akan rusak dan tidak berjalan baik tapi cerita-cerita selanjutnya juga akan begitu.

"Ya biarin gue bantu kalian kali ini" gumam Luke yang masih tersenyum, dia mengusap telinganya yang berdengung karena bisikan beberapa murid perempuan. Yayayaya dia memang tampan dan jangan menganguminya secara berlebihan seperti itu.

....
Hani menatap pria yang sangat tidak asing lagi baginya tengah duduk di kursi depan. Dia sibuk mengemut lilipop dan menatapnya tak kalah sengit.

"Jadi Javi ikut kesini juga?" Tanya Velin mencoba membuka percakapan setelah mereka benar-benar diam selama beberapa menit.

"Ya, karena Javi juga udah tau tentang kalian Jadi Javi sekalian ikut aja" jawab Javier, dia memakai seragam dan tersenyum pada Velin.

Javier lalu melirik ke sebelah Velin yang dimana dia bisa melihat Kenzo di sana tengah berdiri menatapnya juga.

"Gausah liatin gue kaya gitu, tugas malaikat pencabut nyawa kan begini" kata Kenzo membuat Javier berdecak.

Javier kembali menatap Velin, kakaknya ini tidak memiliki banyak waktu lagi. Jadi mereka akan membantu menyelesaikannya sebelum semua terlambat. Juga karena hubungan Hani dan Rasya menjadi renggang membuat perkembangan alur semakin lambat.

.
.
.
.

Luke menatap Hani, mereka berempat bersama dengan Javier yang tengah memeluk Rasya sedang berada di perpustakaan. Memang tempat ini yang lumayan sepi dan paling mungkin untuk Rasya menjelaskan semuanya.

"Jadi apa yang mau Lo omongin?" Tanya Hani.

"Kakak ga sabaran banget, Javi kan masih kangen-kangenan sama mamah"

Hani memutar bola matanya dengan malas mendengar jawaban Javier. Javier kembali mengeratkan pelukannya pada Rasya.

"Javi kangen sama mamah kangenn banget" rengek Javier.

"Udah-udah sekarang kita masuk ke intinya" kata Luke sembari mendorong kepala Javier menjauh dari Rasya. Padahal dia saja belum memeluk gadis itu dan cecenguk ini sudah bermanja-manja dengan Rasya? Ck menyebalkan.

"Han kalo gue bilang gue bukan Rasya yang Lo kenal di kehidupan sebelumnya Lo percaya?" Tanya Rasya, dia menatap Hani yang terdiam di depannya.

Suasana mendadak berubah, Javier juga menatap Hani menunggu jawaban dari gadis itu. Perpustakaan yang tadinya agak berisik karena Luke yang menebar pesona mendadak menjadi tenang, tentu saja ini ulah Luke yang memindahkan para murid ke dimensi lain agar percakapan mereka tidak terganggu.

"Sampe kapan Ras?" Tanya Hani.

Javier mengeratkan pelukannya pada Rasya, melihat wajah Hani yang sepertinya menahan amarah dia yakin gadis itu tidak akan mempercayai apa yang ibunya katakan.

"Sampe kapan Lo bakal lari dan terus lari kaya gini?" Tanya Hani.

"Tapi gue ngomong yang sejujurnya Han"

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang