"Huft"
Di atas genteng duduk Eunike yang memakai baju kebanggannya, dress putih berbahan dasar kain kafan impor dari Korea. Dia tengah duduk diatas genteng dan menatap ke rumah pak RT. Dia menatap teman-temannya yang perlahan keluar setelah memperkenalkan diri pada kelima orang yang tadinya akan menggusur dusun.
Tepat di sebelahnya ada baju Jersey milik Farhan yang dia cari tempo hari. Eunike tengah gelisah, dia seharusnya senang karena akhirnya Farhan bisa melihatnya namun entah kenapa dia malah takut cintanya akan bertepuk sebelah pantat...
"Kalo nanti jatoh gimana?"
Suara seorang pria membuat Eunike menoleh. Dia bisa melihat bang Genwo yang selama ini menjadi crushnya ya walaupun banyak sekali berdebatan diantara mereka yang kepribadiannya saling bertolak belakang.
"Kan udah mati ngapain takut jatoh?" Tanya Eunike, dia memasang wajah sebal dan kembali menatap kedepan kearah rumah pak RT.
"Kenapa Lo ga ke rumah pak RT? Malah duduk disini?" Tanya bang Genwo pada Eunike.
"Gue takut diliat sama Farhan" jawab Eunike.
Bang Genwo mengangguk paham, dia sudah dengar kalau Eunike menyukai salah satu pria yang datang kesini. Ya bagaimana sebagai gadis labil yang masih bau kencur soal percintaan dia mudah sekali jatuh cinta tanpa melihat kenyataan.
Ya anggap saja seperti fans oppa-oppa Korea semasa dia hidup dulu. Mereka menganggap artis tampan itu suami dan selalu berhalu tentang mereka walaupun itu semua tidak lah mungkin terjadi. Aneh memang pemikiran para makhluk berjenis kelamin perempuan ini.
"Takut kenapa?" Tanya Bang Genwo pada akhirnya.
"Takut kalo cinta ini cuma bertepuk sebelah pantat" jawab Eunike, dia menunduk dan meremas Jersey ditangannya.
"Yang beda kasta aja susah apalagi gue sama dia beda alam, beda kehidupan, beda agama pula"
"Udah tau begitu masih nekat ngedeketin?" Tanya bang Genwo.
"Yakan gue suka sama dia" jawab Eunike dengan suara agak keras.
"Lo itu cuma suka sama wujud dia, Lo kan pecinta cogan" kata bang Genwo.
Eunike melotot, dia menoleh dan menatap bang Genwo yang mempunyai nama lengkap Jendra Lugitio Imanuella Zionis Yahmed Gahadran Monka.
"Lo itu cuma tertarik ke dia" jelas bang Genwo mencoba bersabar memberitahukan apa yang Eunike rasakan.
"Mending Lo berhenti suka sama dia mulai sekarang"
Eunike menggeleng, bisa-bisanya kata-kata mutiara bak seorang yang sangat ahli dalam percintaan keluar dari mulut pria ini. Pria yang sudah beberapa tahun dia dekati tapi hasilnya zonk, pria dingin yang selalu beradu mulut dan pendapat.
"Lo gausah ikut campur deh, gue sama Lo kan udah end" ucap Eunike. Dia mendengus sebal dan mengalihkan tatapannya kearah lain enggan menatap bang Genwo.
"Gue bilang begini karena gue peduli" ucap bang Genwo.
"Peduli? Peduli Lo bilang? Kalo Lo emang bener-bener peduli ke gue kemana aja Lo selama 2 tahun terakhir? Lo bahkan ga bales perasaan gue sama sekali. Lo bilang Lo peduli?" Tanya Eunike dengan wajah tak percaya.
"Ck, bikin mood gue nambah jelek aja" desis Eunike, dia berdiri dan meloncat turun. Kesal sekali dia pada pria itu, untungnya tampan.
Bang Genwo menghela nafas, dia kemudian turun dari atas genteng dan berjalan menuju rumahnya. Sebenarnya dia hanya tidak pernah peduli dengan apa itu cinta. Bukan berarti dia tidak peduli pada gadis Kunti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍