Rasya menatap Kevin yang nampak sangat panik di depannya. Mereka berdua sudah mencari Velin ke seluruh pelosok kota dan tidak menemukan gadis itu.
"Jangan-jangan Velin di culik?" Tanya Kevin.
Rasya hanya diam, masalahnya diculik untuk apa? Velin hanya memakai pakaian lusuh dan sandal jepit butut milik Kevin. Penculik mana yang bodoh memilih Velin sebagai targetnya?
"Rasya!"
Rasya menoleh ke samping, dia lalu melihat Regar berlari kearahnya. Rasya menatap pria itu dengan dahi berkerut ada apa?
"Isabel menghilang!" Ucap Regar.
Seketika Rasya melirik Kevin dan berbagai kemungkinan muncul di kepalanya. Jangan bilang hilangnya dua gadis itu ada kaitannya.
Tatapan Rasya lalu jatuh pada kantong belanjaan yang tergeletak di sebelah lampu jalan di depan. Entah kenapa dia menjadi ingat ucapan Velin ketika melihat kaleng ikan dari dalam kantung itu.
Rasya langsung berdiri, dia berlari kedepan dan mengambil kantung belanjaannya. Rasya memejamkan matanya mencoba melihat lintasan memori dari benda itu.
"Mereka berdua di culik" ucap Rasya setelah melihat semuanya.
Rasya menatap Regar dan Kevin yang berdiri di depannya. Kevin melirik Regar yang berdecak.
"Ck, kenapa Velin selalu menjadi beban seperti ini" desis Regar.
"Jaga ucapan Lo"
Regar menatap Kevin yang menatapnya dengan tatapan tajam. Keduanya saling bertatapan adu syaraf disana.
"Udah-udah gausah berantem kalian berdua. Lagian ini bukan kesalahan Velin, Isabel yang diculik dan Velin yang mau nolongin dia" kata Rasya pada Regar.
"Gausah nyimpulin sesuatu seenak jidat Lo sendiri" ucap Kevin pada Regar.
Rasya menghela nafas pelan, dia harus segera menemukan mereka. Dan sebenarnya apa tujuan mereka menculik Velin dan Isabel?
Di bangunan kosong bekas rumah sakit besar Velin duduk terikat pada tiang dan menatap Cavier serta pria yang baru ia ketahui adalah kakak Rasya dengan wajah di tekuk.
"Sebenarnya siapa kalian?" Tanya Isabel.
Velin mendengus sebal ketika tatapannya bertemu dengan Cavier. Dia mengalihkan tatapannya kearah lain dengan bibir maju lima senti.
Kruuyukkkk
Kruyuk-kruyuk
Cavier menatap Velin yang sedang mendumel tak jelas dan menunjuk-nunjuk perutnya sendiri. Dia lalu berdiri dan mendekat pada Velin.
"Gausah nanya kenapa! Velin laper! Laper! L.A.P.E.R. LAPER!" kata Velin yang melihat Cavier mendekat.
Daniel menggelengkan kepalanya, apa mungkin karena Cavier mirip dengan Candra jadi gadis itu tidak takut? Salah. Velin masih memiliki cadangan nyawa jadi dia tidak akan takut kecuali nyawanya tersisa satu.
"Tolong lepaskan kita berdua, setidaknya lepaskan Velin" ucap Isabel membuat Cavier menoleh ke gadis itu.
"Kalian tidak ada hubungannya dengan Velin, kalian hanya ingin menculik aku kan?" Tanya Isabel dengan setetes air mata yang luruh.
"Kau ini terlalu baik nona" seru Daniel dari kejauhan.
Isabel menunduk, dia mengigit bibirnya sendiri. Setidaknya dia harus terlihat anggun dan baik hati agar bisa memikat kedua pria itu. Sudah beberapa kali dia mengalami kondisi seperti ini dan berkat kecerdikannya dia bisa lepas dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍