{20} AJANG MENAIKKAN TENSI

4.7K 714 26
                                    

"Ya ampun Rasya pipi kamu kenapa? Kamu di pukul lagi sama ayah kamu?"

Di meja makan rumah Velin, duduk Rasya yang memang biasanya sarapan pagi disana. Setelah Rasya pindah saat Velin SMP keluargasudah menganggap Rasya sebagai bagian dari keluarga mereka.

"Iya, tapi gapapa ko Tante" jawab Rasya dia tersenyum pada ibu Velin yang ada di depannya.

"Sampe biru kaya gitu loh, ayah kamu pasti mabuk lagi ya? Kamu boleh ko kalo mau nginep disini, mamah kan udah anggep kamu sebagai anak mamah selama ini" kata ibu Velin.

"Gapapa Tante, Rasya gamau ngerepotin Tante"

"Engga ngerepotin sama sekali, udah ya mulai sekarang kamu tidur disini aja sekalian kamu bantu Velin. Nilainya jelek lagi, mamah pusing harus gimana. Padahal udah banyak guru privat tapi tetep aja nilainya merah"

Velin memakan sarapan paginya dan menunduk, lantas semua orang sekarang menatap kearahnya.

"Besok nilai Velin pasti bagus ko mah, Velin bakal belajar lebih giat lagi" ucap Velin pada akhirnya, dia mengangkat wajahnya dan tersenyum pada sang ibu.

"Ck, berulang kali kamu ngomong kaya gitu tapi kenyataannya nilai kamu tetep merah. Mamah udah ga habis pikir, apa jangan-jangan kamu bukan anak mamah? Kayaknya Rasya lebih pantes jadi anak mamah dibanding kamu" kata ibu Velin sembari memakan sarapannya.

Velin melunturkan senyumannya, dia meraih susu dan meminumnya sampai habis. Rasya yang ada di sebelah Velin melirik Velin lalu dia menatap ibu Velin.

"Rasya mana pantes jadi anaknya Tante, diliat dari manapun Velin yang paling pantes. Dia kan cantik mirip Tante" kata Rasya.

Velin menoleh, dia langsung tersenyum dan Rasya membalas senyuman Velin. Sedangkan ibu Velin? Dia nampak menghela nafas dan melirik Velin yang masih tersenyum sembari memakan makanannya.

"Udah-udah sekarang kalian berangkat nanti kalian telat ke sekolah" ucap ayah Velin.

Tiga orang yang memakai seragam mengangguk lalu mereka berpamitan dan pergi dari sana. Velin berjalan di sebelah Rasya menatap kakaknya Reynan dan tengah menuju garasi rumah.

"Kalian berdua kapan pacaran?" Bisik Velin pada Rasya.

"Kita berdua? Gue sama Abang Lo?" Tanya Rasya dan Velin mengangguk.

"Kalian cocok tau, cepetan pacaran"

Rasya menggelengkan kepalanya, dia tidak akan berakhir bersama dengan Reynan. Karena itu adalah alur sebenarnya. Dia berencana untuk merubah alurnya.

Velin tersenyum senang setelah menggoda Rasya, dia kemudian menatap kedepan menunggu kakaknya mengeluarkan mobil karena mereka biasa berangkat bertiga.

Bruummmmmbrummmmmm

Velin menyerngit melihat Reynan keluar dengan motornya. Pria itu mendekat sembari membawa satu helm lagi.

Rasya juga nampak terkejut melihat Reynan mendekat dengan motor bukan dengan mobil. Rasya beralih menatap Velin yang berdiri di sebelahnya. Ah dia akan berangkat bersama Velin menggunakan motor? Rasya tersenyum, dia bisa menaiki bus nanti.

Namun senyuman Rasya luntur ketika dia merasakan seseorang menyentuh kepalanya. Dia menatap kedepan dan Reynan mulai memasangkan helmnya pada Rasya.

"Ayo nanti kita telat" ajak Reynan pada Rasya.

"Gue? Bukannya Velin?" Tanya Rasya dengan wajah kebingungan.

Reynan melirik Velin dengan tatapan datar membuat Velin berdehem dan menyenggol baju Rasya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang