Arlan sedikit kebingungan karena Rasya tiba-tiba menyuruhnya untuk datang ke kamar. Selama ini Rasya tidak pernah meminta jatah seperti yang Hani lakukan pada Ahem karena dia yang sukarela menawarkan diri. Terlebih lagi saat masuk Rasya memakai piyama tidur yang menguji keimanan Arlan.
Rasya yang tengah bersandar pada sofa menghembuskan asap rokoknya kemudian mengambil sesuatu dari laci meja di sebelahnya.
"Gue denger adek Lo lagi sakit, gue juga belum sempet kasih dia hadiah di ulang tahunnya bulan lalu" ucap Rasya.
Arlan segera menatap Rasya, dia ingat ulang tahun adiknya? Padahal Arlan sudah menahan amarah ketika sang adik terus menerus menantikan kedatangan Rasya malam itu.
"Sebagai permintaan maaf, gue udah beli hadiah pengganti dan dana buat pengobatan adek Lo"
Rasya meletakan satu kotak besar berisi hadiah diatas meja di depan Arlan lalu meletakan dua kartu hitam diatasnya.
Rasya kembali menyesap rokok nikotinnya, dia kemudian mengembuskannya dan menatap Arlan yang hanya diam berdiri menatap kotak serta kartu atm yang ia berikan.
"Kenapa ga Lo ambil? Bukannya ini tujuan Lo jadi kantong darah gue selama ini? Gue ga lupa perjanjian kita" ucap Rasya.
"Perjanjian yang menuliskan Lo jadi kantong darah gue dan gue bantu adek Lo tetep hidup"
Arlan maju kedepan meja, dia mengambil kartu ATM dan hadiah yang diletakan Rasya diatas meja.
"Tenang aja setelah kontrak selesai gue tetep perhatian ke adek Lo. Gue ga akan tetap jagain Lista"
Rasya berdiri, dia hendak pergi menuju kasur namun tubuhnya oleng dan kepalanya berdenyut sangat nyeri.
"Shhh"
Arlan dengan cepat menangkap Rasya, dia kemudian menatap Rasya yang memejamkan mata sembari berdesis.
Swoooshhhhhhhhh
"Lepas"
Luke berdiri di depan keduanya, dia menatap Arlan yang masih memeluk Rasya sekarang. Belum sempat Arlan menjawab Luke sudah menunduk dan merebut Rasya dari pria itu.
"Keluar" perintah Luke sembari berjalan menuju balkon.
"Lo-"
Splaasshhhhhh
Ucapan Arlan terhenti ketika melihat Luke dan Rasya lengkap begitu saja dari pandangannya. Siapa sebenarnya pria itu?
"Arghhhhhh panassshh"
Rasya menjerit dan mencakar lehernya sendiri dimana ada sulur aneh berwarna merah yang merambat keluar dari pundaknya.
Luke yang mengendong Rasya terlihat masih tenang, dia kemudian menatap kedepan dimana ada Javier yang berdiri dengan pakaian khas raja iblis.
"Ayah yakin mamah kuat tahan itu semua?" Tanya Javier.
Luke hanya diam, dia melewati Javier yang berdiri di tepi kolam. Javier yang dilewati oleh Luke kemudian mengarahkan pedangnya pada leher Luke.
"Simpan pedang Lo buat nanti" ucap Luke sembari melirik pedang Javier di lehernya.
"Lo tau mamah ga bisa tahan itu semua, tiga kekuatan sekaligus dan Lo tandain dia untuk kedua kalinya hah! Ayah emang gila" desis Javier.
"Gue ga akan maafin Lo kalau sampai terjadi apa-apa sama mamah" tambah Javier.
Luke masih tenang walaupun Javier nampak marah dan tidak sopan padanya. Ini memang kesalahannya yang terlalu terburu-buru menjadikan Rasya miliknya di cerita kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³} S3
FantasySELAMAT MEMBACA TKK SEASON 3 JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN YA^^ KALAU BELUM BACA SEASON 1 DAN 2 KALIAN BISA BACA DI LIST BACAAN AKU. 🤍🤍🤍🤍